Mengintip Cara Lukman Sardi Memaknai Hari Ibu

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Rabu, 22 Desember 2021
Mengintip Cara Lukman Sardi Memaknai Hari Ibu
Lukman Sardi punya cara tersendiri dalam memaknai hari Ibu (Foto: merahputih.com/raden yusuf nayamenggala)

MENGENAI peringatan Hari Ibu, Aktor Lukman Sardi berpendapat, bahwa peringatan tersebut seharusnya tidak sekadar dimanfaatkan sebagai sermonial belaka.

Menurut Lukman, peringatan hari ibu seharunya juga menjadi momentum untuk menghormati, serta menghargai pengabdian para perempuan di Indonesia.

Baca Juga:

Hari Ibu, Simak Kiat Sukses Jadi Motherpreneur

"Kalau saya memaknai Hari Ibu bukan sekadar buat ibu, ya, tapi lebih kepada perempuan itu sendiri. Buatku, setiap hari adalah Hari Ibu. Setiap hari kita bisa tunjukin, kok, rasa peduli dan kasih sayang kita terhadap ibu, istri, atau anak perempuan," tutur Lukman, seperti yang dikutip dari laman Antara.

Menurut Lukman setiap hari adalah Hari Ibu (Foto: instagram @lukmansrd)

Sedikit informasi, Hari Ibu di Indonesia dirayakan secara nasional setiap 22 Desember. Tanggal tersebut dipilih karena bertepatan dengan hari pertama Kongres Perempuan Indonesia pada 1928, sebagai upaya merayakan kebangkitan perempuan Indonesia.

Menurut Lukman Sardi, tanggal 22 Desember sebenarnya bisa dimaknai lebih dalam, bukan hanya fokus dengan perayaan atau peringatan kebangkitan perempuan.

"Bagi saya, momentumnya bukan lagi kita bicara tentang kebangkitan itu sendiri, tapi bagaimana kita menghormati terhadap pengabdian yang mereka lakukan sebagai seorang ibu, seorang perempuan, dan seorang manusia," jelas Lukman.

Menurut aktor kelahiran 14 Juli 1971 tersebut, pengabdian perempuan ketika mengandung hingga melahirkan anak, bukan sesuatu yang mudah dilakukan.

Terlebih, perempuan dituntut untuk multitasking, bukan hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga melakukan pekerjaan di luar rumah.

Lukman mengaku, makna pengabdian itu dia pelajari dari mendiang neneknya, yang mampu mengasuh serta membesarkan delapan orang anak sendirian atau single parent.

"Dia memutuskan untuk membesarkan anak-anaknya sendirian tanpa harus menikah, dia tidak pernah mengeluh. Dia jalani itu semua dengan tulus dan akhirnya bisa membesarkan semua anak-anaknya dengan baik," kenang Lukman.

Baca Juga:

Rayakan Hari Ibu, Google Doodle Ajak Kamu Bikin Kartu Ucapan Virtual

Namun, di sisi lain, Lukman merasa prihati karena semakin tingginya angka kasus kekerasan pada perempuan yang belakangan ini terjadi.

Lukman Sardi perihatin karena tingginya kasus kekerasan pada perempuan (Foto: instagram @lukmansrd)

Karena itu, bagi Lukman, peringatan Hari Ibu sebaiknya dimanfaatkan untuk membangun kesadaran, bahwa kasus kekerasan pada perempuan masih banyak terjadi, termasuk kekerasan di rumah tangga dan lingkungan sekolah.

Lukman berpendapat, kekerasan tak harus terjadi bila melihat perempuan seperti ibu kamu sendiri. "Kebayang enggak, sih, enggak mungkin secara normal manusia melakukan kekerasan terhadap ibunya sendiri. Kebayang enggak, sih, dengan pengorbanan ibu seperti itu, kayaknya kita enggak bakal tega melakukan kekerasan," ujar Lukman.

Lukman berharap berbagai kasus kekerasan bisa diselesaikan dan direspon oleh pemerintah, agar keberadaan perempuan bisa diharga sebagai bagian dari komunitas kemanusiaan yang lebih luas.

"Contohnya RUU PKS yang sampai sekarang pun belum diagendakan. Nah, ini kan jadi krusial, ya. Kalau saya melihat kasus kekerasan itu, coba bayangin bagaimana kalau ini sampai terjadi pada ibumu, anakmu, atau istrimu, kan pasti kita enggak mau," tutupnya. (Ryn)

Baca Juga:

Spesial Hari Ibu, Aaliyah Massaid Rilis Single 'Pertama Mengenal Cinta'

#Lukman Sardi
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan