LARRY Daley mendapat tantangan tak terduga di hari pertamanya bekerja sebagai satpam di museum. Satu per satu benda yang ada di museum menjadi hidup sesaat setelah matahari terbenam. Manusia purba, fosil T-rex yang bertingkah layaknya anjing, hingga monyet jahil membuat suasana malam di museum menjadi hidup. Namun, ketika pagi menjelang, semuanya kembali ke posisi mereka dan mematung.
Kisah dari film yang dibintangi Ben Stiller, Night at the Museum, itu telah menjadi inspirasi di balik program nan unik beberapa museum besar dunia. Menghabiskan malam di ruangan sepi, di antara benda pajangan museum dari berbagai zaman merupakan sebuah ide menarik sekaligus menantang nyali. Tentunya, minus segala kerepotan yang dialami Daley.
BACA JUGA:
American Museum of Natural History, yang menjadi latar tempat film Night at the Museum, dan The British Museum yang ada di London, Britania Raya, memberikan pengalaman tersebut lewat program menginap semalam di museum. The British Museum menawarkan pengalaman menginap semalaman untuk anak-anak. Dalam paket wisata ini, kegiatan yang ditawarkan yakni mempelajari semua tentang tema sejarah yang dipilih secara khusus melalui lokakarya, kegiatan belajar sejarah lewat permainan, dan sesi dongeng untuk anak-anak.
Di penghujung malam, anak-anak yang berkunjung diajak untuk tidur di galeri Mesir dan Asiria, dikelilingi para raja dan dewa dari masa lampau. Di pagi harinya, peserta diperbolehkan menjelajahi galeri atau pameran sebelum museum dibuka untuk umum pada hari itu.
BACA JUGA:
Jika The British Museum baru mengadakan program menginap untuk anak usia 8-15 tahun saja, American Museum of Natural History menawarkan program menginap untuk orang dewasa yang mereka klaim lebih menawan. Situs resmi American Museum of Natural History menjelaskan pengunjung dewasa akan memulai malam dengan sebuah jamuan dan penampilan live music.
Setelah itu pengunjung akan diajak untuk menjelajahi aula museum yang hampir kosong, melihat alam semeta melampaui bumi di planetarium, menonton film dokumenter mengenai alam, dan berinteraksi dengan koleksi hewan hidup yang mereka miliki.
Pengunjung juga akan menyaksikan pameran khusus tentang T rex yang akan dibuka. Saat malam tiba, pengunjung bisa menghamparkan kantong tidur dan beristirarhat di bawah kerangka paus biru sepanjang 94 kaki yang ikonik di Hall of Ocean Life ditemani alunan merdu harpa yang dimainkan pemusik professional sebagai lagu pengantar tidur. Syahdu.(dsh)
BACA JUGA:
Siasati Resesi, Strategi Pengembangan Pasar Wisatawan Mancanegara Berubah