'Menggila' Makan Biar Stres Hilang di Masa Pandemi

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Rabu, 21 Oktober 2020
'Menggila' Makan Biar Stres Hilang di Masa Pandemi
Stress eating adalah salah satu cara populer orang-orang untuk melampiaskan stres. (Foto: entertainment magazine)

KITA semua saat ini berusaha untuk tetap waras selama pandemi. Walaupun itu berarti melakukan cara-cara yang ekstrem seperti remaja berumur 20 yang satu ini, Bella (nama samaran).

Sama seperti remaja yang lainnya, sebelum pandemi Bella memiliki rutinitas dan kehidupan yang sangat fun dan aktif, sampai pandemi ini merampas semua itu.

Baca juga:

Berbohong Kirim Barang agar Tetap Waras di Masa Pandemi

Memiliki mentalitas yang kuat, Bella mengakui bahwa ia bisa beradaptasi dan tetap stabil walaupun harus terdiam di rumah sejak pandemi. Sudah setengah tahun dia tidak keluar rumah. "Lu harus akuin gue hebat kan," ucapnya dengan bangga kepada merahputih.com.

Tetapi sekuat apapun mental seseorang, pandemi berhasil membuat yang kuat menjadi rapuh. Awalnya biasa saja, semenjak bulan lalu, tekanan dan stresnya meningkat hingga ia mengalami mental breakdown. "Seumur hidup gue gak pernah mental breakdown, gue sampe takut kena depresi," khawatir Bella.

Bella memiliki kehidupan sosial yang sangat aktif sebelum pandemi. (Foto: unsplash/mdisc)

Tugas kuliahnya yang menumpuk, ditambah lagi melihat keadaan pandemi yang tidak membaik, setiap baca berita ada saja yang bikin emosi. Bella mengatakan emosinya meledak saat melihat kebijakan pemerintah kembali melonggarkan PSBB, bahkan ingin membuka kembali bioskop.

"Saat angka naik, PSBB ketat, saat mulai turun dikit aja, PSBB longgar, siklusnya dari dulu gini terus, liat kan hasilnya gimana. Kapan mau kelar dong ni pandemi? Terus omnibus law lagi, mental gue muak dan cape," ucap Bella dengan kesal.

Sudah berusaha keras untuk bersabar, suatu hari dia tidak bisa menahannya. "Nangis gabisa, marah juga udah gabisa, ilmuwan harus buat kata baru buat perasaan gue yang saking kompleksnya, kata 'stres' saja menjadi terlalu sederhana," ucap Bella.

Bingung apa yang harus ia lakukan, Bella akhirnya melakukan perilaku stress eating. Jika biasanya makan dua kali, pandemi membuatnya menggila sampai enam kali menyantap makanan dalam sehari. "Pizza satu loyang, es krim satu pint, pesen McD, masak indomie dua bungkus, ayam geprek, dan makanin cemilan di rumah," ucap Bella sambil tertawa.

Bella mengalami mental breakdown untuk pertama kalinya akibat pandemi. (Foto: unsplash/nbb_photos)

Bella mengatakan makanan bisa membuatnya bahagia. "Gue berasa kayak dirasuk sama setan yang udah sebulan gak makan, gue sampe semaleman gak bisa tidur karena mual dan muntah terus, kapok banget gue," ucap Bella sambil tertawa malu.

Bella mengatakan berkat dukungan dari teman-temannya, dia berhasil membawa dirinya ke headspace yang benar lagi, menekankan pentingnya kita semua untuk saling menopang dan mendukung.

Baca juga:

10 Aplikasi Kencan Diinstal, Bukti 'Menggila' Cari Jodoh di Tengah Pandemi

Terkadang kita meledak hingga bisa mental breakdown akibat unek-unek yang kita simpan sendiri dan tidak dikeluarkan. Ia menyarankan agar setia orang cari teman yang bisa diajak curhat dan keluarin unek-unek. "Kita bisa saling relate dengan perasaan kita," saran Bella.

Lalu apa yang Bella lakukan saat ini untuk meredakan stres? Bella mengatakan bahwa ia menghindari membaca berita yang terlalu berat dan negatif. Dia juga selalu mengingatkan diri sendiri untuk mementingkan kewarasan diri dan beristirahat jika perlu.

Kita semua harus saling mendukung sesama menghadapi tekanan selama pandemi. (Foto: unsplash/priscilladupreez)

"Thank God for Netflix," kata Bella. Saat butuh hiburan dan istirahat, Bella akan streaming serial favoritnya sambil menyalakan aromaterapi untuk meredakan stresnya, "Wangi lavender enak banget bikin calm," ujarnya.

Bukan berarti Bella melupakan semua tugas utamanya. Pada intinya ia hanya ingin membuat dirinya setenang mungkin sebelum mengerjakan kewajiban lainnya.

Bella berpesan bahwa sangat normal untuk merasa stres dan kewalahan saat pandemi, menyangkal perasaan hanya akan memperburuk stres.

Menurutnya tidak masalah jika kita ingin menangis. Lalu saat lelah, tidak perlu dipaksakan, beristirahatlah. Jika terlalu memaksakan saat tubuh lelah, ujung-ujungnya kamu akan sakit. "Jadi please dengerin kebutuhan badan lu," tutup Bella. (lev)

Baca juga:

Pandemi Bikin ‘Gila’, Tabungan Deposito Sampai Digunakan untuk Merakit PC

#COVID-19 #Oktober Satgas Waras
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.
Bagikan