Menggarap Aksi Tokoh Karakter Favorit Lewat Diorama Kreatif

Leonard Leonard - Kamis, 16 Juli 2020
Menggarap Aksi Tokoh Karakter Favorit Lewat Diorama Kreatif
Bertza Pradipta, pecinta mainan yang kreatif. (Foto: instagram@echa_pd)

KAMU mungkin lupa dengan adegan atau aksi yang dilakukan oleh tokoh maupun karakter favorit kamu. Umumnya mereka pernah kamu saksikan melalui sebuah film atau komik favorit. Momen-momen ikonik tersebut secara visual menampilkan sang tokoh. Bersama dengan latar belakang tempat kejadian secara detil.

Sebagai contoh, pada film Joker (2019), Arthur Fleck menari-nari di atas tangga ketika dirinya mulai ‘berubah’ menjadi Joker. Sebagai efek dari kejadian-kejadian menyakitkan yang baru ia alami.

Baca juga:

Dunia Mario Bros di World Universal Studios Jepang

1
Adegan menari-nari Joker yang ikonik. (Foto: instagram@echa_pd)

Benda-benda bernilai seni dan sarat memoribila ini tertuang lewat custom figure. Bisa diartikan sebagai kegiatan menciptakan atau memodifikasi art toy. Dipilih dari sebuah tokoh atau karakter yang memang sebelumnya sudah ada. Namun biasanya sangat jarang ditemukan di pasaran, jelas Bertza Pradipta, seorang penggila custom figure.

“Membuat sebuah tokoh karakter tidak terbatas hanya dari latar belakang superhero saja. Bisa juga diambil dari tokoh-tokoh ikonik lainnya seperti penyanyi atau pun olahragawan,” jelas Bertza, yang ngefans banget dengan tokoh Superman.

Pria yang sempat menjadi kolektor action figure selama lebih dari 20 tahun, sangat menghargai karya asli dalam negeri. Terbukti rasa cintanya terhadap karya asli Indonesia, ia membuat tokoh-tokoh seperti Gatot Kaca, Gundala, dan lainnya.

Tidak terbatas hanya pada art toy tokoh karakter favorit saja, satu diorama dibangun untuk dijadikan pasangan sempurna. Memberi dukungan ekstra, diorama akan berfungsi sebagai latar belakang tempat dan penguat cerita dari sebuah situasi yang terdapat dalam adegan sebenarnya.

“Mengkombinasikan custom figure bersama diorama akan menjadi sebuah karya seni dengan nilai sentimetil tinggi,” ungkap Bertza. Ia mengakui alasan mendasar kenapa ia menciptakan karya ini. Semata-mata agar mereka tidak lupa dan kembali mengenang pada tokoh karakter yang pernah singgah dalam film dan komik favorit.

Baca juga:

Pabrik Cokelat Willy Wonka Hadir di Amsterdam

2
Gatot Kaca yang terlihat sedang terbang ke atas langit. (Foto: instagram@echa_pd)

Bertza umumnya memilih tokoh karakter dari masa lalu. Entah mengambil dari film-film lawas, atau kejadian-kejadian ikonik yang pernah terjadi di dunia nyata. Sebagai contoh, ia pernah membuat custom figure dari personil band legendaris, The Beatles. Dia mengambilnya dari cover album Abbey Road yang ikonik itu

“Mereka ingin mengenang tokoh karakter masa kecil mereka. Berbagi kisah masa lalu lewat jagoan kesayangannya kepada anggota keluarga,” tuturnya. Ia mengakui tidak sedikit pelanggan yang menebus karya-karyanya demi untuk bernostalgia.

Ia mengaku bahwa bukan hanya dirinya saja yang berkecimpung. Tidak sedikit yang juga berkreasi menciptakan custom figure.

“Banyak banget yang membuat tokoh karakter superhero ikonik dari manca negara maupun asli asal Indonesia,” ia berbagi. Tidak ingin menjadi mainstream, ia pun menciptakan tokoh karakter non-superhero.

Selain itu, yang membedakan dirinya dengan orang lain adalah ada pada kehadiran diorama. Menurutnya, untuk sementara ini belum ada yang menciptakan diorama untuk melengkapi tokoh karakter dari custom figure.

Baca juga:

Lucu, Kereta 'Thomas the Tank Engine' Hadir di Jepang

3
Di ambil dari foto cover album asli "Abbey Road". (Foto: instagram@echa_pd)

Keunikan lainnya yang dimiliki Bertza adalah dengan menggunakan TV tabung bekas model lawas, yang difungsikan sebagai bingkai custom figure diorama. Pemilihan jenis TV bekas harus menyesuaikan dengan konsep custom figure diorama yang akan dipakai.

Proses menciptakan custom figure diorama sendiri bukannya tanpa kendala. Dibutuhkan kesabaran tingkat tinggi dan suasana hati yang mendukung. "Juga tidak ketinggalan kejelian dan konsentrasi maksimal," jelasnya kepada MerahPutih.com.

Untuk materialnya menggunakan bahan-bahan yang umumnya masih mudah didapat. Seperti kawat, aluminium foil dan epoclay. Sementara untuk diorama dia menggunakan styrofoam, tissue, kompon dan dempul. "Urusan pewarnaan biasa menggunakan cat akrilik," terang Bertza. Untuk ukurannya, ia biasa memilih skala 1:12.

Di saat pandemi ini, timbul ide brilian. Ia pun bercita-cita mengadakan pameran. Hingga ingin memiliki museum khusus custom figure diorama. Supaya terwujud, Bertza secara rutin memproduksi karyanya agar terus bertambah.

Berbeda di saat sebelum pandemi. Menurut pria yang mengaku tidak tergabung dalam sebuah komunitas custom figure maupun diorama ini biasanya hanya membuat karya berdasarkan pesanan pelanggan saja.

Harga yang ditawarkan lebih murah daripada bikinan pabrik manca negara yang diproduksi secara massal. Berkisar dari harga ratusan ribu sampai jutaan, menurutnya sangat sebanding dengan nilai seni dan kenangan masa lalu yang akan dirasakan. (lgi)

Baca juga:

Donald Bebek, Si Temperamen nan Jenaka

#Action Figure #Boneka #Superhero
Bagikan
Ditulis Oleh

Leonard

Bagikan