SUARA keras ketukan snare drum bersamaan dengan hi-hat begitu ikonik dalam lagu Rock and Roll milik Led Zeppelin. Maha karya tersebut tercipta oleh tangan seorang John Henry Bonham yang merupakan drummer dari Led Zeppelin.
Pada era tersebut, semua orang memujanya, teknik permainan agresif yang jarang dilakukan oleh band-band eranya begitu membuatnya istimewa. Sayangnya pada hari kelam itu datang, tepatnya pada Rabu 24 September 1980 Jon Bonham ditemukan tewas dalam tidurnya di usia ke-32.
Baca juga:
Melihat Isi Studio Abbey Road lewat Dokumenter "If These Walls Could Sing"
Seperti yang tertulis dalam buku ‘John Bonham: A Thunder of Drums’ pada hari menjelang kematiannya, Bonha telah melakukan pesta minuman keras selama 12 jam yang dimulai pada siang hari dan berlangsung hingga tengah malam, ketika ia jatuh pingsan.
Pria yang akrab disapa Bonzo ini dikeahui telah mengonsumsi 40 unit vodka, sementara asupan maksimum minuman alkohol yang direkomendasikan di Inggris per hari untuk pria adalah 3-4 unit. Setelah jatuh pingsan di sofa, Bonzo ditidurkan oleh asistennya Rex King dengan posisi membaringkannya miring dengan bantal sebagai penyangga.
Keesokannya, bassis Led Zeppelin John Paul Jones mencarinya bersama road manager Led Zeppelin Ben Leferve. Coba mencari menyelusuri rumahnya, Paul Jones pun menemukan hal yang tak terduga dan mengagetkan.
“Ayo kita naik dan melihat Bonzo, lihat bagaimana keadaannya. Kami coba membangunkannya… sangat mengerikan,” ucap Paul Jones seperti dikutip dari buku ‘John Bonham: A Thunder of Drums’.
Setelah gagal mencari denyut nadi, Leferve pun lekas memanggil ambulan. Selang beberapa lama, sampel yang diambil dari kandung kemih Bonzo pun cukup mengagetkan karena menunjukkan tingkat alkohol 276 miligram per seratus mililiter. Kematian Bonzo pun dinyatakan tidak sengaja.
Baca juga:
Di Balik Gemerlap Dunia Musik, Kreativitas, Ide dan Inspirasi yang Saling Mempengaruhi

Dikutip dari The Guardian, Ahli Patologi Dr. Edmund Hemstead melaporkan dengan menyatakan. “Ini menunjukkan dia menghirup muntahan tetapi tidak langsung mati karena itu, dan dia meninggal beberapa jam kemudian karena keadaaan terkejut saat menghirup muntah, selama waktu itu, alkohol ada di dalam tubuhnya dan darah akan pecah.”
Diketahui saat itu Led Zeppelin mulai berlatih untuk persiapan tur pertama mereka di Amerika Utara. Titik pertama direncanakan akan mulai pada 17 Oktober 1980 di Montreal, Kanada. Latihan dilakukan di dekat rumah vokalis Led Zeppelin Jimmy Page di Wndsor. Namun takdir berkata lain, kepergian Bonzo sontak membuat Led Zeppelin terpaksa menyatakan untuk bubar.
Hal itu diumumkan langsung oleh Led Zeppelin dalam sebuah pernyataan singkat bahwa mereka tidak akan melanjutkan sebagai band tanpa drummer mereka yang telah meninggal. Led Zeppelin memang sudah berakhir, namun pukulan khas drumnya akan selalu terdengar melalui radio, piringan hitam, tape, hingga para musisi muda yang memainkan lagu-lagu Led Zeppelin. (Far)
Baca juga:
4 Hit Dunia ini Ternyata Respon untuk Lagu yang Pernah Dibuat Artis Lain