Mengenal Vlad Tepes, Si Dracula di Kehidupan Nyata

Ana AmaliaAna Amalia - Kamis, 17 September 2015
Mengenal Vlad Tepes, Si Dracula di Kehidupan Nyata
YouTube

MerahPutih Biografi - Apakah Anda percaya dengan Vampir atau Dracula? apakah Anda tahu kisah Dracula benar-benar ada, cerita tentang mahluk imortal penghisap darah bernama Dracula memang populer sejak novel karya Bram Stoker tahun 1897, 'Drakula' dikenal dunia. Tapi sesungguhnya sosok Dracula itu benar-benar ada dan pernah hidup di dunia ini.

Dia adalah Vlad III, seorang pangeran dari Wallachia (Rumania). Nama aslinya adalah Vlad Drakulya, Drakulya atau Dracul diambil dari nama belakang ayahnya Vlad II Drakul dari ordo Naga.

Berdasarkan catatan sejarah dari beberapa sumber, Dracula juga dikenal dengan nama Vlad Tepes, dalam bahasa Rumania Tepes artinya 'penyula'.

Dracula memang dikenal memiliki kelainan mental yaitu sangat gemar menyiksa manusia terutama musuh-musuhnya, ia menusuk dubur musuhnya yang sudah mati dengan tongkat sula seukuran lengan orang dewasa hingga menembus mulut sang korban.

Dracula berkuasa di Rumania sekitar tahun 1448, lalu pada 1456 hingga 1462 dan pada tahun 1476. Ayahnya Vlad Drakul II adalah pemimpin Rumania kala itu.

Tapi sayangnya perang demi perang menghiasi kehidupan Dracula kecil, sang ayah harus kalah dari kerajaan Hungaria dan demi keamanan Vlad II meminta kesultanan Utsmaniyah atau Ottoman Turki untuk memberi perlindungan bagi kedua putranya Dracula dan Radu.

Drakula dan Radu pun tinggal di Edirne, Turki bersama keluarga kerajaan Utsmaniyah, ia mendapatkan pendidikan Islam dan belajar berbagai hal, mulai dari logika, filsafat, hingga astronomi.

Tapi Dracula sangat keras kepala, ia sulit diatur karena merasa jadi tawanan di Turki, sedangkan sang adik Radu baik dan penurut hingga ia dijuluki sebagai Radu yang tampan.

Radu pun bergaul dengan pangeran Mehmed II, bahkan ia jadi orang kepercayaan sang pangeran. Sedangkan Dracula dipenjara karena sifatnya yang sulit diatur.

Diduga kuat hal ini menumbuhkan rasa benci dalam diri Dracula, ditambah lagi ia kesal dengan sang ayah yang menyerahkan dirinya pada Utsmaniyah dan Hungaria menjadi salah satu musuhnya karena telah merebut Rumania.

Desember 1447 Dracula kembali ke Rumania setelah terjadi kudeta di tahta ayahnya, Utsmaniyah pun meminta agar tahta ayah Dracula diberikan pada Dracula yang sekarang sudah dewasa, tapi sayangnya usaha itu gagal sekutu Hungaria lah yang menduduki kampung halaman sang Dracula.

Hingga akhirnya dengan berusaha keras mencari sekutu kesana kemari Dracula berhasil menduduki Rumania, ia membunuh semua bangsawan Hungaria yang kejam pada rakyatnya, ia membunuh mereka dengan cara disula.

Dracula pun membebaskan tanah-tanah rakyatnya dan memberi hukuman kejam pada siapa saja yang membuat onar di Rumania. Dracula membunuh ribuan nyawa dari orang Turki, Hungaria bahkan orang Rumania sendiri dengan cara disula.

Musuh besar Dracula adalah Utsmaniyah, ia terus berperang hingga akhir hayatnya dengan Utsmaniyah.

Dracula mulai merasa lelah dengan hidupnya, di masa tua saat perang Salib berkobar ia justru menangisi dosa-dosanya.

Ia banyak menghabiskan waktunya di Gereja Snagov. Sehari-hari ia hanya mengikuti misa dan berbincang dengan kepala biara.Ia pun sempat bertanya apakah dosanya dapat diampuni.Ia pun berpesan agar dikuburkan di gereja itu. Kali ini kekejamannya hampir hilang sama sekali.

Pada sebuah perang Salib melawan Utsmaniyah dibawah kepemimpinan Mehmed II, Dracula ditugaskan untuk menghadang musuh di Danau Snagov, diukabarkan di situlah Dracula meninggal dunia.

Lalu mengapa Dracula dikisahkan sebagai vampir penghisap darah? pengarang Irlandia, Bram Stoker sepertinya sangat terkesan dengan karakter Dracula yang keji dan kejam. Ia mengadaptasinya kedalam sebuah Novel horor bertajuk 'Dracula'.

Dracula sendiri selama hidupnya tidak pernah meminum darah layaknya vampir. Bahkan musuh bebuyutannya Kesultanan Utsmaniyah pun tidak pernah menyebut Dracula sebagai makhluk penghisap darah tersebut.

Penelitian terakhir menyebutkan bahwa Dracula menderita penyakit Porfiria, sehingga ia selalu menghindar dari sinar Matahari, serta memiliki kelainan pada kulitnya yang pucat.

Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me
Bagikan