MUNGKIN kalau mendengar insomnia sudah biasa. Gangguan tidur yang bikin kamu sulit terlelap di malam hari. Namun, gangguan tidur yang satu ini sangat aneh meskipun jarang terjadi. Sexsomnia merupakan gangguan tidur layaknya bercinta.
Penderita tetap akan tertidur. Tapi tiba-tiba mereka terbangun dan tengah melakukan masturbasi. Bahkan penderita akan mendesah karena merasa mencapai orgasme. Kemudian penderita akan tertidur kembali.
Baca juga:

Melansir Health, pernah ada penderita sexsomnia yang mengalami gejala ini tiga kali dalam seminggu. Gejala utamanya memang masturbasi. Bisa dibilang gangguan ini sangat mengganggu dan abnormal.
Penderita sexsomnia enggak hanya terbangun sambil bermasturbasi. Mereka juga bersuara layaknya tengah bercinta. Bahkan seperti melakukan gerakan bercinta sambil tertidur. Tentunya pengidap juga mengeluarkan suara-suara eksotis sambil terlelap.
Pria lebih memungkinkan mengalami sexsomnia dibandingkan perempuan. Demikian menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Sleep.
Bedanya, sambil tertidur, pria pengidap sexsomnia bisa melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang tidur disamping dia. Sementara perempuan pengidap sexsomnia cenderung melakukan masturbasi sambil tertidur hingga terbangun.
Baca juga:

Pemicu sexsomnia tak jauh dari pola hidup yang buruk. Seperti meminum alkohol. Bahkan mengonsumsi kafein menjelang tidur juga meningkatkan risiko seseorang terkena sexsomnia. Waktu tidur yang enggak teratur juga bisa menyebabkan sexsomnia.
Psikiatri Alex Dimitriu MD., mengatakan kepada Health, lebih jarang, apnea tidur, kejang, atau kondisi yang disebut gangguan perilaku REM juga dapat berkontribusi dalam gangguan sexsomnia. Depresi, kecemasan, dan kurangnya aktivitas seksual juga dapat memengaruhi seberapa sering sexsomnia terjadi.
Gail Saltz, MD., profesor psikiatri di Rumah Sakit Presbyterian New York, Weill-Cornell Medical College mengatakan sexsomnia juga bisa dipengaruhi obat-obatan tertentu. Kondisi stres juga bisa membuat seseorang terkena sexsomnia.
Cara mengatasi penyakit ini ialah dengan berkonsultasi dengan psikiatri. Kemudian biasanya penderita akan diberikan obat-obatan tertentu. Untuk mencegahnya, cukup hindari pola hidup yang buruk tadi. (ikh)
Baca juga:
Perempuan, Cobalah Sedikit Egois saat Foreplay