Mengenal Setsubun, Tradisi Melempar Kacang pada Setan di Jepang

Muchammad YaniMuchammad Yani - Selasa, 16 Maret 2021
Mengenal Setsubun, Tradisi Melempar Kacang pada Setan di Jepang
Ritual ini bertujuan untuk mengusir setan dan roh jahat. (Foto: Discover Kyoto)

DI Jepang, mekarnya bunga sakura berwarna merah muda dan putih menandakan kedatangan musim semi. Namun, selain kemunculan kembang, ada pula satu tradisi unik yang dilakukan sebelum memasuki musim baru. Festival ini disebut sebagai Setsubun. Dalam perayaan tahunan yang selalu diadakan pada bulan Februari ini, masyarakat Jepang akan melempar kacang. Bukan untuk membuang-buang makanan, melainkan untuk mengusir setan.

Biasanya diadakan pada tanggal 2,3, atau 4 Februari yang merupakan satu hari sebelum musim semi dimulai jika melihat kalendar Jepang. Di hari itu anak-anak akan melempar kacang kedelai kering pada orang dewasa yang menari dengan jubah dan topeng setan berbulu. Demikian seperti dilansir dari laman Grunge.

Baca juga:

Begini Cara Benar Menikmati Sushi

Ritual unik ini bisa dilakukan di sekitar rumah dan kuil. Saat melempar kacang, mereka akan berkata "Oni wa soto! Fuka wa uchi!" yang berarti setan di luar, kebahagiaan di dalam. Setelahnya, mereka harus mengambil dan memakan jumlah kacang sesuai usia. Dalam kasus ini, setan atau roh jahat diibaratkan sebagai simbol penyakit, kemiskinan, kesedihan, atau apapun hal buruk yang tidak diinginkan seseorang di dalam rumahnya.

Mengenal tradisi memasuki musim semi bernama Setsubun. (Foto: Pakutaso)
Mengenal tradisi memasuki musim semi bernama Setsubun. (Foto: Pakutaso)

Tradisi ini kemungkinan besar berasal dari Tiongkok. Budaya tersebut dilaporkan muncul di Jepang selama periode Muromachi (1337-1573 M). Mengapa kacang? Kacang dalam bahasa Jepang disebut sebagai mame. Suku kata pertama, 'ma' adalah homofon untuk mendeskripsikan setan, iblis, dan hal-hal magis hitam lainnya. Sedangkan suku kata kedua 'me' terdengar seperti kata 'setsu' yang berarti kehancuran. Sehingga ketika digabungkan mame berbunyi seperti mametsu (penghancuran setan).

Tidak hanya melempar kacang, sejak dulu Jepang memang sudah memiliki berbagai tradisi untuk mengusir roh jahat. Mengutip Japan Guide, pada abad ke-13 misalnya, setan akan diusir dengan bau menyengat dari kepala ikan sarden kering yang terbakar, asap kayu, dan suara genderang. Meskipun kebiasaan ini sudah tidak populer, beberapa orang masih menghiasi pintu masuk rumah mereka dengan kepala ikan dan daun pohon suci untuk mencegah roh jahat masuk dalam rumah. (sam)

Baca juga:

Mangkuk Kecap Menggemaskan Teman Makan Sushi

#Tradisi
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan