Mengenal Plengkung Gading, Sebuah Gerbang Bersejarah di Keraton Yogyakarta
Baru-baru ini presenter Ricky Komo ditegur oleh putri bungsu Sri Sultan Hamengkubuwono X, Gusti Kanjeng Ratu Bendara. Pasalnya, Ricky berjalan di tembok bangunan sejarah, plengkung gading saat syuting reality show "Katakan Putus".
Namun, seberapa pentingkah plengkung gading bagi masyarakat Jogja sehingga Gusti Kanjeng Ratu Bendara memberikan teguran keras ke Ricky Komo.
Sebenarnya plengkung di Yogjakarta ada lima, plengkung gading adalah salah satunya. Kelima plengkung itu berada di sekitar keraton dengan kondisi yang berbeda-beda, seperti plengkung madyasura, plengkung jagasura, dan plengkung jagabaya yang sudah berubah dari bentuk aslinya.
Dari semua plengkung yang ada, plengkung gading dan plengkung wijilan yang lebih terkenal. Hal itu lantaran dua plengkung tersebut masih berbentuk seperti aslinya.
Plengkung sendiri merupakan gerbang untuk menuju kerajaan. Dulunya plengkung merupakan akses utama masyarakat agar bisa memasuki keraton.
Selain itu plengkung gading atau yang memiliki nama lain plengkung nirbaya adalah satu-satunya plengkung yang tidak boleh dilintasi oleh raja keraton Jogja saat masih hidup. Hal itu karena plengkung ini adalah pintu keluar bagi jenazah sultan ketika mau dimakamkan.
Plengkung gading atau plengkung nirbaya memiliki arti gerbang yang tidak ada bahaya yang mengancam. diambil dari kata "Nir" yang artinya tidak ada dan kata "Baya" dengan arti bahaya.
Plengkung ini berada di selatan Alun-alun Kidul. Saat malam hari plengkung ini sangat indah karena dihiasi dengan lampu. Tentunya hal ini bisa menjadi objek menarik bagi yang senang berpose di depan kamera. (*)
Selain artikel ini Anda juga bisa baca Anak Gimbal Dieng, Potong Rambut Buang Energi Buruk