Mengenal Mitos Sandekala


Mitos sandekala berkembang dari legenda masyarakat sunda. (Foto: Unsplash/Lan Gao)
SENJAKALA bagi sebagian orang menjadi saat yang menyenangkan untuk menikmati pemandangan. Matahari terbenam menyemburkan cahaya jingga ke segenap ufuk. Ciamik sekali untuk difoto, lalu diunggah ke media sosial. Tak lupa dibubuhkan tag #anaksenja. Supaya bikin iri kawan atau followers yang masih berkutat dengan rutinitas di dalam ruang.
Tapi senjakala ternyata juga jadi saat yang menakutkan bagi sekelompok orang. Ini misalnya terlihat dalam mitos sandekala yang berasal dari legenda Jawa Barat. Mitos ini diangkat film Jailangkung: Sandekala yang baru rilis.
Sandekala ialah mahkluk yang diyakini kerap muncul pada waktu senja sehingga memaksa masyarakat di Jawa Barat untuk melarang anak-anak bermain pada waktu petang.
Sandekala dipercaya kerap mengganggu anak-anak yang masih bermain di luar rumah ketika waktu maghrib tiba. Mitos sandekala membuat para orangtua untuk segera membawa anaknya pulang ke rumah pada momen pergantian waktu dari siang ke malam.
Menurut Ajip Rosidi dalam bukunya nan berjudul Ensiklopedi Sunda: Alam, Manusia, dan Budaya, sandekala adalah mitos yang dipercaya oleh masyarakat Sunda sebagai suatu golongan jin atau mahkluk halus yang muncul pada waktu senja. Itu mengapa sosok tersebut kerap disebut sebagai hantu senja.
Baca juga:
Teaser 'Jailangkung: Sandekala' Siap Meneror Para Penonton

Istilah sandekala sendiri diambil dari dua kata dalam bahasa Sunda, yakni 'sande' yang berarti bukan dan 'kala' yang bermakna waktu. Sebagian masyarakat Sunda meyakini sosok sandekala berwujud wanita seperti wewe gombel yang gemar menculik anak-anak.
Namun, menurut para budayawan Sunda, sandekala merupakan sosok mahkluk bersayap dan bertubuh besar dengan tanduk dan mata merah menyala. Waktu operasi makhluk itu untuk menculik anak-anak biasanya terjadi saat sore hari atau maghrib.
Saat ini, cerita mitos tentang sandekala memang masih berkembang di kalangan masyarakat Sunda. Banyaknya budayawan dan anggota masyarakat lain yang masih meyakini mitos mahkluk gaib itu membuat cerita tentang sandekala diangkat menjadi buku dan film, salah satunya ialah film Jailangkung: Sandekala.
Jailangkung sejatinya hanyalah menjadi media bagi manusia untuk berhubungan atau berkomunikasi dengan mahkluk di alam gaib. Sementara dalam film tersebut, mahkluk gaib yang dipilih menjadi tujuan dari komunikasi lewat jailangkung adalah sandekala.
Baca juga:
Jangan Asal Ucap Mantra di 'Jailangkung: Sandekala'

Kepercayaan terhadap sandekala juga berkembang dan berkaitan dengan pamali dalam masyarakat Sunda yang mengungkapkan "Ulah kaluar pas maghrib, pamali bisi diculik sandekala." Artinya, jika keluar pada waktu senja, akan diculik oleh mahkluk sandekala.
Pepep DW, dalam buku Manusia dan Gunung, mengatakan bahwa masyarakat Sunda mempercayai larangan itu karena meyakini dalam setiap peralihan waktu, ada ketidakseimbangan yang terjadi di alam.
Berdasarkan ungkapan tersebut, maka bisa disimpulkan pula bahwa sandekala dapat dipercaya sebagai bentuk dari adanya konsekuensi buruk akibat melanggar pamali atau larangan waktu yang berlaku. (waf)
Baca juga:
'Jailangkung: Sandekala' Tampilkan Mitos, Ritual, dan Drama Keluarga
Bagikan
Andrew Francois
Berita Terkait
Good Boy: Film Horor Tentang Anjing yang Melawan Arwah Jahat

Reuni 18 Tahun Wayans Brothers di Reboot Scary Movie, Anna Faris & Regina Hall Perankan Lagi Brenda-Cindy

Perang Film Komedi dan Horor di Box Office Agustus 2025

Sinopsis Film Komedi Horor "Harusnya Horor", Debut Reza Arap di Kursi Sutradara

Tujuh Tahun Menghilang, Artika Sari Devi Akhirnya Comeback dengan Film 'Dia Bukan Ibu'

Artika Sari Devi Comeback! Langsung Jadi Ibu Misterius di Film 'Dia Bukan Ibu', Bakal Bikin Kalian Merinding Ketakutan

Film 'Panggilan dari Kubur' Tayang 14 Agustus 2025, Intip Sinopsis Cerita tentang Tanah Terkutuk

Angkat tentang Praktik Okultisme Demi Kesenangan Duniawi, Intip Sinopsis dan Daftar Pemain Film Horor 'Labinak'

Final Trailer 'The Conjuring: Last Rites' Rilis, Tampilkan Teror Menyeramkan Mengancam Nyawa Keluarga Warren

Jangan Berani Ambil Hak Orang Lain! Djenar Maesa Ayu Bicara Soal Karma di Balik Film 'Pamali: Tumbal'
