Mengenal Lebih Jauh Mangkuk Ayam Jago yang Legendaris
UNTUK kamu yang gemar menyantap kuliner bakso, bubur ayam, mie ayam dan sebagainya, tentu tidak asing lagi dengan mangkuk ayam jago yang sangat legendaris. Mangkuk tersebut memiliki sebuah ciri khusus, yakni gambar ayam jago berjengger merah yang berdiri di samping bunga.
Mangkuk yang sangat legendaris tersebut terbilang mudah ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Meski begitu, kabarnya mangkuk ayam jago bukanlah asli Indonesia.
Baca Juga:
Walau hanya sekadar wadah makanan yang banyak digunakan pedagang kaki lima di Indonesia, rupanya mangkok berlatarbelakang putih tersebut memiliki sejarah panjang. Mangkuk Ayam Jago itu menjadi bukti penyebaran budaya Tiongkok di sejumlah negara Asia.
Gambar ayam jago yang ada di mangkuk memiliki arti khusus. Seperti yang dilansir dari berbagai sumber, gambar ayam jago pada mangkuk melambangkan kemakmuran. Dalam budaya Tiongkok, ayam jago dikaitkan dengan kelancaran rezeki.
Pada negara asalnya, Tiongkok, mangkuk tersebut tak hanya dikenal sebagai peralatan makan sehari-hari, melainkan juga menjadi peralatan makan yang wajib digunakan sebagai 'seserahan' pada upacara pernikahan di Tiongkok.
Dikutip dari berbagai sumber, kisah mangkuk ayam jago berawal di masa Dinasti Ming periode pemerintahan Kasira Chenghua. Kala itu, Kaisar memesan empat buah cawan bekelir ayam jago dan ayam betina, di seorang pengrajin keramik khusus kekaisaran di Jingdezhen. Wilayah Jingdezhen dikenal penghasil keramik untuk istana sejak abad 6 Masehi.
Kala itu, Kaisar Chenghua memesan empat buah cawan keramik yang menggunakan teknik doucai, khusus untuk dirinya dan sang istri sebagai tanda cinta.
Cawan itu dikenal dengan nama Jigangbei atau cawan ayam, yang terdiri dari gambar ayam jago, ayam betina hingga anak ayam, yang bermakna kemakmuran, banyak anak, banyak rezeki.
Kala itu, Kaisar-kaisar Tiongkok sangat menyukai cawan ayam jago tersebut. Seperti halnya Kasiar Wanli hingga Kaisar Kangxi dari Dinasti Qing. Saking menyukainya, mereka tak segan mematok harga mahal untuk gambar ayam jago.
Pada masa Dinasti Qing, mangkuk ayam jago tersebut mulai diproduksi massal. Saat itu, masyarakat ekonomi menengah ke bawah di Tiongkok, hanya bisa memakai mangkuk bergambar ayam.
Baca Juga:
Karena, mangkuk bergamar naga, phoenix serta motif lainnya, harganya terbilang lebih mahal. Dalam perkembangannya, bagi petani di Tiongkok, mangkuk ayam jago melambangkan kerja keras untuk mendapat kemakmuran. Hal itu seakan mengingatkan peran ayam jago yang selalu membangunkan mereka di pagi hari untuk lekas bekerja di ladang.
Selain terdapat sejarah panjang dan sangat ikonik. Desain pada mangkuk ayam jago juga mulai dilirik para anak muda kreatif. Banyak anak muda yang terinspirasi membuat ragam aksesori seperti topi, tas, kaus dan sebagainya, dengan gambar ayam jago sama seperti di mangkuk tersebut.
Dengan percaya diri, para pengemar mangkuk ayam jago tersebut yang mengunggah outfit bekelir ayam jago ke media sosial. Alhasil, ragam aksesori bernuansa gambar legendaris di mangkuk ayam jago menjadi fashionable bila di padupadankan dengan baik. (Ryn)
Baca Juga: