Teknologi

Mengenal Keunikan Piramida Energi Bosnia

Raden Yusuf NayamenggalaRaden Yusuf Nayamenggala - Minggu, 06 Desember 2020
Mengenal Keunikan Piramida Energi Bosnia
Piramida Energi menyimpan berbagai keunikan dan kontroversi (Foto: radoslaw botev/wikimedia commons)

DALAM satu setengah dekade terakhir, kota Visoko di Bosnia telah menjadi objek wisata populer berkat kehadiran beberapa 'piramida energi'.

'Piramida energi' tersebut ialah perbukitan ditumbuhi pohon. Menurut beberapa orang, sebenarnya perbukitan itu merupakan bagian dari kompleks piramida terbesar pernah dibangun di masa lalu.

Baca Juga:

Pohon Ribuan Tahun Ini Jadi Wisata Favorit di Tiongkok

Bukit Pljesevica setinggi 350 kaki (Piramida Bulan) dan Bukit Visocica setinggi 720 kaki atau (Piramida Matahari) berbatasan dengan Visoko, merupakan dua landmark sangat kontroversial di Bosnia dan Herzegovina Tengah.

Selain itu ada juga 'piramida' ketiga di perbuktian terdekat. Sejumlah 'piramida' tersebut diduga merupakan kompleks buatan manusia kuno yang mengeluarkan 'kekuatan energi' tingkat besar, memiliki pengaruh positif pada kehidupan manusia.

Energi dari Piramida dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit (Foto: edinwinki/wikimedia commons)

Meskipun para ilmuwan sudah mencoba untuk membantah klaim zaman baru ini selama bertahun-tahun, banyak orang terkenal percaya akan hal itu, termasuk pejabat Bosnia, bahkan petenis no.1 dunia, Novak Djokovic.

Piramida-mania Bosnia ditemukan Semir 'Sam' Osmanagic, seorang penjelajah gadungan menemukan piramida Visoko pada tahun 2005. Sejak itu, pria berusia 60 tahun tersebut memiliki banyak lahan di daerah itu.

Kemudian emir mengebor terowongan ke dalam perbukitan dan membangun taman piramida kontroversial. Bahkan ribuan setiap tahunnya ribuan pengunjung datang ke taman piramida tersebut.

Meskipun Semir tidak menjamin energi piramida itu akan menyembuhkan semua orang, dia menyebut kasus-kasus orang telah sembuh dari hipertensi, diabetes, bahkan kanker usai mengunjungi tempat tersebut.

"Saya melihat bukit ini ditutupi dengan pohon cemara dan vegetasi, lerengnya dengan orientasi sempurna ke arah mata angin," kata Osmanagic baru-baru ini kepada AFP, seperti dikutip dari laman Odditycentral.

"Jelas bagi saya bahwa itu bukanlah bukit alami tetapi konstruksi dari sebuah peradaban secara teknologi lebih unggul," tambahnya.

Baca Juga:

Heboh! Kota Kecil ini Menyalakan Pohon Natal Terbesar Dunia

Selama bertahun-tahun, banyaknya penampilan Semir Osmanagic di televisi telah membuatnya menjadi selebriti nasional.

Berkat kisah-kisahnya tentang piramida kuno dibangun sekitar 12.000 tahun lalu, Semir Osmanagic memperoleh ribuan followers berasal dari seluruh dunia.

Pada tahun 2006, setahun usai osmanagic menemukan piramida energinya, sekelompok arkeolog menulis surat mengecam dukungan pada 'tipuan pada publik tidak menaruh curiga' tentang tempat tersebut.

Beberapa penelitian dilakukan ahli geologi, arkeolog dan ilmuwan lain, menemukan struktur ini merupakan formasi alami dikenal sebagai 'flatirons', jumlahnya ratusan di seluruh dunia.

"Apa yang dia temukan bahkan tidak luar biasa atau spektakuler dari sudut pandang geologis, Ini sangat mudah dan biasa-biasa saja," kata ahli geologi Robert Schoch dari Universitas Boston, kepada Majalah Smithsonian.

Namun, kritik dari komunitas ilmiah tak lantas menghalangi Semir Osmanagic, justru semakin memicu ambisinya.

Dengan bantuan ratusan sukarelawan asing, Semir Osmanagic melakukan penggalian mengarah pada penemuan jaringan terowongan nan memancarkan 'energi khusus'.

Pada musim gugur ini, taman Piramida Visoko kembali mengalami peningkatan pengunjung, setelah superstar tenis Serbia, Novak Djokovic mengunjunginya dua kali di bulan Juli dan Oktober.

Novak Djokovic menyebut tempat tersebut sebagai 'surga di bumi'. Pengusaha lokal di tempat wisata itu memuji Djokovic karena berhasil menarik kembali orang banyak, usai Djokovic berkunjung ke piramida Visoko.

"Saya tahu ada banyak keraguan dan dilema tentang keaslian tempat ini, untuk memahami sepenuhnya apa yang terjadi di sini… kamu harus datang," kata Djokovic.

Piramida energi Visoko tetap kontroversial, tetapi bagi ribuan, bahkan mungkin jutaan, orang percaya ada sesuatu istimewa tentang piramida tersebut.

"Saya merasa baik, saya bernapas dengan baik, saya merasa ringan. Saya hanya merasa seperti menerima energi di sana," tutur seorang pengunjung berusia 67 tahun soal terowongan piramida Visoko.

"Saya biasa datang setiap Sabtu untuk melewati terowongan antara 40 dan 60 menit, Harganya… tidak signifikan dibandingkan dengan hasil yang diperoleh," seorang wanita pengidap asma yang setuju dengan 'energi' di piramida tersebut.

Pengunjung hanya perlu membayar biaya masuk senilai USD 6 atau sekitar Rp84 ribu, sudah termasuk ke akses terowongan bawah tanah, untuk bisa masuk ke areal piramida energi. (Ryn)

Baca Juga:

Mural Ini Bisa Menyerap Polusi Setara 780 Poho

#Teknologi #Wisata #Travelling
Bagikan
Ditulis Oleh

Raden Yusuf Nayamenggala

I'm not perfect but special
Bagikan