RAMADAN menjadi momen yang tepat untuk mengumpulkan pahala dan berkah lewat perbuatan baik. Di samping itu, Ramadan juga selalu memiliki pesona tersendiri, sehingga membuatnya selalu ditunggu-tunggu setiap tahun. Di Indonesia misalnya, setiap daerah ternyata memiliki cara yang berbeda untuk merayakan Ramadan.
Lewat #LiputanRamadan di platform video pendek SnackVideo, kamu bisa melihat berbagai informasi unik seputar tradisi Ramadan dari berbagai kota di Indonesia. Lalu, bagaimana kebiasaan masyarakat di berbagai kota ketika merayakan Ramadan?
Baca juga:
SnackVideo Ajak Pengguna Bantu Teman Sumbing Lewat Program #SenyummuSedekahmu
1. Warga Cianjur sambut Ramadan dengan Papajar

Tahukah kamu bahwa ada budaya turun-temurun yang masih tetap dijaga dan dilestarikan hingga kini, tepatnya dari masyarakat Cianjur? Budaya turun-temurun ini digelar setiap menjelang datangnya bulan Ramadan, yakni dengan mengadakan tradisi Papajar yang konon katanya sudah ada sejak abad ke-16.
Secara sederhana, Papajar merupakan sambutan datangnya bulan suci Ramadan. Umumnya, Papajar diisi dengan makan-makan sebelum puasa yang dilakukan oleh masyarakat setempat. Selama bertahun-tahun, kegiatan ini menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan demi menjaga silaturahmi sekaligus melestarikan budaya.
2. Kampung Arab di Manado sajikan kue popaco sebagai takjil

Sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki kekayaan dan keberagaman kuliner di setiap daerahnya. Selain itu, keberagaman kuliner ini menjadi lebih bermakna apabila hanya bisa ditemukan di waktu-waktu tertentu saja. Contohnya adalah kue popaco, takjil khas Kampung Arab, Manado, Sulawesi Selatan.
Kue popaco merupakan kue yang kerap dijadikan takjil untuk berbuka puasa, bahkan menjadi resep turun temurun masyarakat setempat. Kue ini terbuat dari campuran santan kelapa, gula merah, dan tepung beras yang dikukus. Setelah itu ditempatkan ke dalam wadah unik berbentuk kerucut yang terbuat dari daun pisang.
3. Remaja di Lampung Selatan bermain dan berkreasi membuat meriam dari kaleng

Ngabuburit sebelum buka puasa bisa dilakukan dengan beragam cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh para remaja di Desa Pematang Pasir, Lampung Selatan. Mereka ngabuburit dengan bermain meriam kaleng yang mampu meramaikan Ramadan karena suara nyaringnya. Sesuai namanya, meriam kaleng ini terbuat dari tumpukan kaleng bekas yang telah dilubangi menggunakan paku. Kemudian, ditutup dengan pipa atau botol bekas.
Baca juga:
SnackVideo Dorong Milennial Percaya Diri Jadi Kreator Konten
4. Warga Banyumas mematikan lampu saat zikir dan doa setelah tarawih di Masjid Saka Tunggal

Warga Banyumas, Jawa Tengah juga memiliki keunikan tradisi dan budaya yang hanya ada di bulan Ramadan. Tepatnya tradisi yang dijaga di Masjid Saka Tunggal, salah satu masjid tertua di Indonesia yang dibangun pada 1288 silam.
Setiap tahunnya, di masjid ini selalu dilaksanakan salat tarawih selama Ramadan. Berbeda dari yang lain, tarawih di masjid ini tetap menerapkan budaya leluhurnya, yaitu mematikan lampu selama lima menit saat zikir setelah ibadah salat tarawih. Hal ini dilakukan untuk memastikan para jamaah agar bisa berdoa dengan lebih khusyuk. Konon, kebiasaan ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu dan masih dijaga hingga kini.
5. Masjid Agung Al-Fatah di Magetan menggelar salat tarawih selama delapan jam

Keunikan perayaan Ramadan juga bisa ditemui di masyarakat sekitar Pondok Pesantren Masjid Agung Al-Fatah, Desa Temboro, Magetan, Jawa Timur. Sebab, hampir setiap masjid di sekitar wilayah menjadi tempat yang menggelar salat tarawih terlama, yakni selama delapan jam. Sebenarnya, salat tarawih di sini tetap dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang sama, yaitu 20 rakaat tarawih dan tiga rakaat salat witir.
Uniknya, bacaan yang dilafalkan selama salat adalah bacaan 30 juz Alquran. Dengan begitu, salat tarawih ini dimulai sekitar pukul 19.00 WIB dan berakhir pada pukul 03.00 WIB keesokan paginya. (and)
Baca juga:
Dukung Pelestarian Warisan Budaya Indonesia, SnackVideo Cari Duta Batik