PULUHAN anak di Indonesia diberitakan meninggal dunia diduga karena penyakit gangguan ginjal akut 'misterius'. Mayoritas anak yang meninggal mendapat penanganan yang terlambat karena datang ke rumah sakit sudah dalam kondisi fungsi ginjal menurun.
Agar lebih waspada, ada baiknya kita mencari tahu apa itu sebenarnya penyakit ginjal secara umum agar lebih dapat waspada ketika melihat gejalanya pada anak.
Kita dilahirkan dengan dua ginjal yang posisinya berada di kedua sisi tulang belakang, tepat di atas pinggang. Ginjal yang sehat memiliki fungsi untuk menjaga keseimbangan air dan mineral (seperti natrium, kalium, dan fosfor) dalam darah.
Ginjal juga berfungsi membuang limbah dari darah setelah pencernaan, aktivitas otot, dan paparan bahan kimia atau obat-obatan; membuat renin yang digunakan tubuh untuk membantu mengatur tekanan darah; membuat bahan kimia yang disebut erythropoietin, yang mendorong tubuh untuk membuat sel darah merah.
Selain itu, ginjal yang sehat juga berfungsi untuk membuat bentuk aktif vitamin D, dibutuhkan untuk kesehatan tulang dan lain-lain.
Kerusakan ginjal berakibat fatal
Ketika ginjal rusak, produk limbah dan cairan dapat menumpuk di tubuh kamu. Itu bisa menyebabkan pembengkakan di pergelangan kaki, mual, lemas, kurang tidur, dan sesak napas.
Tanpa pengobatan, kerusakannya bisa semakin parah dan ginjal kamu akhirnya bisa berhenti bekerja. Itulah mengapa penyakit ginjal merupakan masalah kesehatan yang serius dan bisa mengancam jiwa.
Penyakit ginjal dapat memengaruhi kemampuan tubuh seseorang untuk membersihkan darah, menyaring air ekstra dari darah, dan membantu mengontrol tekanan darah. Penyakit ini juga dapat mempengaruhi produksi sel darah merah dan metabolisme vitamin D yang dibutuhkan untuk kesehatan tulang.
Baca juga:
Marak Kasus Ginjal Akut, Kemenkes Larang Apotek Jual Obat Sirop
Penyebab penyakit ginjal

Jika ginjal tiba-tiba berhenti bekerja, dokter menyebutnya cedera ginjal akut atau gagal ginjal akut. Penyebab utamanya adalah tidak cukupnya aliran darah ke ginjal, kerusakan langsung pada ginjal, atau urin tertimbun di ginjal.
Hal-hal tersebut dapat terjadi ketika kamu mengalami cedera traumatis dengan kehilangan darah, seperti dalam kecelakaan mobil. Atau, jika kamu mengalami dehidrasi atau jaringan otot rusak, mengirimkan terlalu banyak protein toksik ginjal ke dalam aliran darah.
Kalau tubuh mengalami syok akibat infeksi parah yang disebut sepsis, ginjalmu juga bisa rusak. Selain itu, jika ada pembesaran prostat atau batu ginjal yang menghalangi aliran urin, kondisi ini juga dapat merusak ginjal.
Lalu, apa hubungannya dengan larangan konsumsi obat syrup yang dihimbau Menteri Kesehatan? Gagal ginjal juga bisa terjadi akibat inum obat tertentu atau berada di sekitar racun tertentu yang langsung merusak ginjal.
Bagi ibu hamil, memiliki komplikasi selama kehamilan, seperti eklampsia dan preeklamsia, juga dapat berujung pada gagal ginjal.
Penyakit autoimun - ketika sistem kekebalan menyerang tubuh sendiri - juga dapat menyebabkan cedera ginjal akut. Orang dengan gagal jantung atau hati yang parah biasanya juga mengalami cedera ginjal akut.
Sementara itu, penyebab penyakit ginjal kronis terjadi ketika ginjal tidak bekerja dengan baik selama lebih dari tiga bulan. Kamu mungkin tidak memiliki gejala apa pun pada tahap awal, padahal pada saat itulah lebih penyakit tersebut lebih mudah untuk diobati.
Gagal ginjal juga dapat terjadi akibat komplikasi penyakit lain seperti Diabetes (tipe 1 dan 2) dan tekanan darah tinggi. Kadar gula darah yang tinggi dari waktu ke waktu dapat membahayakan ginjal, dan tekanan darah tinggi menciptakan keausan pada pembuluh darah, termasuk yang menuju ke ginjal.
Baca juga:
Reaksi Berbahaya Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Pemicu Gagal Ginjal Akut
Gejala penyakit ginjal

Organ ginjal sangat mudah beradaptasi dengan mengimbangi beberapa masalah yang dapat terjadi ketika kamu memiliki penyakit ginjal. Jadi jika kerusakan ginjal memburuk secara perlahan, gejala dialami akan muncul perlahan seiring waktu.
Bahkan, kamu mungkin tidak merasakan gejala sampai penyakit sudah lanjut. Inilah yang membuat penyakit ini berbahaya.
Biasanya, diagnosa penyakit ginjal akan dimulai dengan mengajukan pertanyaan tentang riwayat kesehatan keluarga, obat apa yang diminum, dan apakah kamu menyadari bahwa kamu buang air kecil lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik.
Meskipun berbahaya, beberapa bentuk penyakit ginjal dapat diobati. Tujuan dari perawatan ini adalah untuk meringankan gejala, membantu menjaga penyakit agar tidak bertambah parah, dan mengurangi komplikasi.
Dalam beberapa kasus, perawatan kamu dapat membantu memulihkan beberapa fungsi ginjal. Namun, tidak ada obat untuk penyakit ginjal kronis.
Setelah ginjal tidak dapat menampung limbah sendiri, kamu akan menjalani pengobatan untuk penyakit ginjal stadium akhir. Pengobatan ini dapat mencakup:
1. Dialisis. Limbah dan cairan ekstra dikeluarkan dari tubuh ketika ginjal tidak dapat melakukannya lagi.
2. Hemodialisis, di mana mesin membuang limbah dan cairan ekstra dari darah Dialisis peritoneal, yang melibatkan memasukkan tabung tipis yang disebut kateter ke dalam perutmu. Kemudian, larutan masuk ke perut kamu yang menyerap limbah dan cairan. Setelah beberapa saat, larutan akan keluar dari tubuh.
3. Transplantasi ginjal, pastikan dilakukan oleh seorang ahli bedah dengan mengganti ginjal dengan yang sehat dari donor. Donor ini bisa masih hidup atau sudah meninggal. Setelah prosedur, minum obat selama sisa hidup untuk memastikan bahwa tubuh tidak menolak ginjal baru kamu. (aru)
Baca juga:
Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol