TEMUAN kandungan etilena glikol pada obat sirup menggemparkan. Zat itu dinyatakan sebagai menjadi salah satu senyawa berbahaya yang mengakibatkan gagal ginjal akut pada anak. Agar lebih waspada, kamu perlu tahu nih apa itu etilena glikol.
Etilena glikol (C2H6O2) adalah 'alkohol beracun' yang digunakan banyak industri rumah tangga. Istilah 'alkohol beracun' merujuk pada beberapa jenis alkohol seperti metanol dan isopropil alkohol.
BACA JUGA:
Reaksi Berbahaya Dietilen Glikol dan Etilen Glikol Pemicu Gagal Ginjal Akut
Senyawa ini telah lama dipakai untuk bahan campuran pendingin mesin, karena titik bekunya sangat rendah dan titik didihnya lebih tinggi daripada air. Senyawa ini tak berwarna dan tak berbau. Dalam temuan terbaru Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), kandungan senyawa satu ini diidentifikasi pada beberapa obat sirop anak.
Seperti apa sih etilena glikol?

Etilena glikol dimetabolisme oleh alkohol dan aldehida dehidrogenase untuk menghasilkan metabolit beracun. (foto: freepik/freepik)
Seperti dilansir Science Direct, pada dasarnya, etilena glikol merupakan cairan tidak berwarna yang memberikan rasa manis. Namun, terkadang kandungan satu ini juga kerap digunakan sebagai bahan pelarut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menegaskan etilena glikol memberikan efek racun pada manusia saat dikonsumsi. Beberapa gejala yang umum diperlihatkan, yakni:
- sakit perut
- muntah
- diare
- sulit buang air kecil
- sakit kepala
- perubahan kondisi mental
- cedera ginjal akut
Etilena glikol dimetabolisme alkohol dan aldehida dehidrogenase untuk menghasilkan metabolit beracun. Kejadian gagal ginjal akut pada anak di Gambia dan Indonesia bukanlah kasus pertama. Jauh sebelum itu, kasus paparan senyawa berbahaya dalam obat juga pernah terjadi di Amerika Serikat.
BACA JUGA:
Sebabkan Gagal Ginjal, ini Bahaya Obat Batuk Berkandungan Dietilen Glikol dan Etilen Glikol
Pada 1937, Amerika Serikat menghadapi bencana obat besar-besaran. Diatilena glikol--senyawa yang mirip dengan etilena glikol--menjadi biang permasalahan. Dietilena glikol ditemukan dalam obat Elixir Sulfanilamide. Dietilena digunakan untuk melarutkan sulfanilamide. Obat itu telah diuji untuk rasa, penampilan, dan aromanya. Namun, tidak untuk keamanan.
Akibatnya, terdapat 100 pasien meninggal dunia setelah mengalami kesakitan parah karena meminum obat tersebut. Kebanyakan korbannya saat itu ialah anak-anak dengan gejala mengalami batuk dan sakit tenggorok.
Di Indonesia, Badan POM telah melarang penggunaan etilena glikol pada seluruh produk obat sirup untuk anak maupun dewasa. Badan POM telah melakukan penelusuran berbasis risiko, sampling, dan pengujian sampel secara bertahap terhadap produk obat sirop yang berpotensi. Hasil pengujian produk tersebut masih memerlukan pengkajian lebih lanjut untuk memastikan pemenuhan ambang batas aman berdasarkan referensi.
Jika ditemukan kandungan melebihi ambang batas aman, produk itu akan diberikan sanksi administratif berupa peringatan, peringatan keras, penghentian sementara kegiatan pembuatan obat, pembekuan sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB), pencabutan sertifikat CPOB, dan penghentian sementara kegiatan iklan, serta pembekuan Izin edar dan/atau pencabutan izin edar.
Berdasarkan hasil penelusuran Badan POM, ada lima obat yang memiliki kandungan etilina glikol melebihi ambang batas, yaitu:
1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
5. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.(dgs)
BACA JUGA: