Mengenal Dampak Memakai Masker Renggang Bagi Kulit
Kenali dampak dari memakai masker renggang (Foto: pixabay/v-a-n-3-ss-a)
MEMAKAI masker yang renggang dapat merusak lapisan kulit terluar atau skin barrier. Hal itu dipaparkan oleh Dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin dari Universitas Indonesia, dr. Arini Astasari Widodo, Sp.KK.
Dokter Arini yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), menyarankan untuk memilih masker dengan ukuran pas, tidak terlalu ketat atau longgar.
Baca Juga:
"Kalau pakai fabric mask jangan yang renggang, karena kalau yang renggang lebih bertekstur, lebih tergesek-gesek kulitnya, barrier-nya akan rusak," ujar dr. Arini Seperti yang dikutip dari laman Antara.
Menurut Arini, sebelum memakai masker, sebaiknya bersihkan dulu wajah, atau bila ada kamu bisa mengaplikasikan serum wajah, untuk meningkatkan barrier kulit. Selain itu, kamu pun sebaiknya mengganti masker setiap minimal empat jam sekali.
Kemudian, menurut Arini, pemakaian masker dapat menyebabkan microbiome kulit berubah. Karena, Microbiome berperan penting dalam barrier kulit, sehingga membuatnya tampak sehat dan bercahaya, mengurangi kemungkinan terkena eksim, jerawat dan berbagai peradangan kulit.
"Biasanya dapat ventilasi udara, microbiome bercampur tentu kalau ngomong ada ludahnya, napas dan lain sehingga microbiome berubah. Jadi kita harus kembalikan lagi," ujarnya.
Baca Juga:
Karena, ketika microbiome tidak seimbang, efek baru akan muncul apabila terjadi kerusakan pada skin barrier, yang ditandai kulit terasa seperti ketarik, kemudian perlahan muncul iritasi dan kulit menjadi merah dan gatal. Jerawat dan akibat pemakaian masker, merupakan salah satu kondisi akibat ketidakseimbangan tersebut.
"Orang dengan bakat seperti eksim atopik, penyakit psoriasis, kalau microbiome enggak seimbang akan semakin parah atau kambuh. Penting banget sehari-hari harus merawat microbiome," kata Arini.
Untuk mengembalikan keseimbangan dan menjaga kesehatan microbiome yang merupakan mikroorganisme, ada beberapa cara yang bisa dilakukan.
Antara lain yakni tidak menggosok-gosok kulit dengan kasar, hati-hati mengenakan bahan mengandung alkohol dan pH tinggi, serta memakai tabir surya, karena sinar ultraviolet diketahui bisa merusak microbiome dan menjaga kebersihan kulit.
"Hati-hati suka over exfoliating, terlalu banyak pakai scrub, kalau skincare yang perlu itu yang lembut, tidak merusak mikrobiota, harus pakai moisturizer, karena kalau kulit lembap lebih awet mikrobiome-nya, tetap pakai sunscreen karena UV bisa merusak mikrobiota," tutupnya. (Ryn)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas