MAU tahu bagaimana proses pembuatan cokelat? di daerah Tabanan, Bali, ada objek wisata bernama Desa Coklat Bali. Lokasi tepatnya berada di Desa Cau, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali.
Dilansir dari Antara, Senin (1/3), tempat wisata ini hadir untuk mengedukasi anak-anak segala hal tentang cokelat. Para pengunjung juga dapat melihat seluruh proses pembuatan cokelat.
Baca juga:
"Sejak kami buka pada Oktober 2020, Desa Coklat Bali kini menjadi destinasi paling dicari oleh wisatawan dan warga lokal," ujar pemilik Desa Coklat Bali, I Wayan Alit Artha Wiguna.
Lihat postingan ini di Instagram
Di tempat ini para wisatawan mendapatkan kesempatan untuk melihat berbagai jenis pohon cokelat. Pilihan menarik lainnya, ialah kesempatan untuk mengolah cokelat dari buah hingga layak dikonsumsi.
"Para pelancong yang baru tiba terlebih dahulu diajak berkeliling oleh pemandu wisata guna melihat pohon-pohon cokelat jenis kakao dan melihat proses pembuatan hingga pengemasan cokelat yang siap untuk dikonsumsi di balik kaca ruangan yang sudah disiapkan," paparnya.
Menurut Wiguna, tujuan ia mendirikan objek wisata tersebut adalah untuk mengedukasi para wisatawan agar mereka dapat mengenal cokelat mulai dari menanam, mengolah, hingga membuat cokelat. Selama di Desa Cokelat Bali, wisatawan juga akan dibantu pemandu.
Baca juga:
Penyebab Harga Tiket Wisata Lokal dan Asing Berbeda di Negeri Aing
"Dengan harga tiket Rp20 ribu per orang, wisatawan akan dikenalkan oleh pemandu berbagai jenis tanaman cokelat dari mulai cokelat lokal dan impor," ujarnya.

Dalam mencegah penyebaran COVID-19, kata Wiguna Desa Coklat Bali menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pengunjung juga dibatasi agar tidak menimbulkan kerumunan.
"Mudah-mudahan dengan adanya Desa Coklat Bali dapat bermanfaat bagi generasi muda, khususnya agar mereka bisa melihat langsung proses pembuatan dan ikut melestarikan hasil produk lokal petani cokelat di Bali," tuturnya.
Nana, seorang pengunjung mengaku merasa senang dapat berlibur ke Desa Coklat Bali. Pengalaman pertama Nana ini membuatnya termotivasi untuk menciptakan cokelat sendiri.
"Bagus dan senang, ini pengalaman pertama yang menyenangkan, jadinya saya tahu sekarang bagaimana membuat cokelat sendiri, nanti ini saya praktekkan di rumah," kata siswi kelas 3 SD itu. (kna)
Baca juga: