MENGURUS seorang anak tak melulu berkutat pada persoalan finansial dan menyiapkan rencana pendidikan, tapi juga memahami karakter pola belajar mereka.
Orangtua perlu mengenal pola belajar yang dimiliki oleh si kecil. Perlu diketahui, pola belajar tiap anak berbeda-beda sehingga orangtua harus segera mengetahui pola belajar anak sejak dini.
Dengan begitu, salah langkah dalam memperlakukan si kecil di rumah dapat dihidari. Selain itu, mempelajari pola belajar anak juga bermanfaat dalam pemilihan sekolah yang tepat untuk bekal masa depannya.
Menurut Readsmartlearning, ada tiga pola belajar anak yaitu visual, audio, dan kinestetik. Kebanyakan anak yang menempuh pendidikan di sekolah umum seperti sekolah negeri atau sekolah swasta tidak akan mengalami masalah jika memiliki pola belajar visual atau audio.
Namun, anak kinestetik yang terpaksa mengikuti kurikulum di sekolah umum sudah pasti mengalami kesulitan belajar. Apalagi para guru di sekolah umum memang tidak memiliki bekal untuk mengajar anak-anak dengan tipe kinestetik.
Mengapa begitu? Karena anak-anak kinestetik memiliki sejumlah catatan khusus ini.
Baca juga:

1. Ciri Khas dalam Proses Belajar
Anak kinestetik umumnya harus bergerak atau melakukan kegitan lain seperti memainkan sesuatu selama belajar. Ini berlaku juga ketika sedang belajar di ruangan kelas bersama dengan siswa lainnya.
Pola belajar seperti ini sering membuat para guru serta orangtua salah kaprah. Tak jarang anak kinestetik pun dianggap bodoh dan lamban karena guru tidak tahu bahwa mereka hanya bisa menyerap materi belajar jika sambil bergerak dan bermain.
Orangtua bisa menyiapkan mainan seperti mobil-mobilan kecil atau sesuatu yang bisa digenggam dan remas kuat seperti stress ball atau boneka kecil untuk dibawa oleh si kecil ke sekolah.
Tentu saja orangtua perlu memberitahu gurunya terlebih dahulu agar sang guru tak lantas memarahi dan melarang anak ketika terlihat belajar sambil bermain di dalam kelas.
Baca juga:

2. Berbakat di Bidang Lain
Jangan putus asa dulu, ya, Ayah Bunda jika ternyata si kecil memiliki pola belajar kinestetik. Karena kebanyakan anak kinestetik sangat unggul di bidang non-akademik seperti seni dan olahraga.
Jadi, orangtua bisa membimbing dan mengarahkan anak kinestetik untuk menggali potensi yang terpendam di dalam dirinya.
3. Lebih Menyukai Praktik Lapangan
Anak kinestetik memang tidak suka belajar dengan cara duduk diam di dalam kelas sembari fokus mendengarkan guru menyampaikan materi secara lisan.
Mereka lebih berminat ketika ada ujian peaktik yang mengharuskan siswa untuk membuat atau merakit sesuatu dari nol.
Tak mengherankan jika anak dengan pola belajar kinestetik pada akhirnya akan menjadi pekerja lapangan yang mengharuskan mereka untuk terus melakukan perjalanan dinas karena pekerjaan tersebut tentu saja tidak membuat mereka berdiam diri di tempat yang sama. (Mar)
Baca juga: