Kesehatan

Mengenakan Masker saat Berolahraga, ini Tipsnya

Dwi AstariniDwi Astarini - Jumat, 12 Juni 2020
Mengenakan Masker saat Berolahraga, ini Tipsnya
Perhatikan keamanan saat berolahraga mengenakan masker. (foto: bostonmagazine)

SEIRING pelonggaran yang diberlakukan, fasilitas olahraga pun mulai dibuka. Seperti halnya Gelora Bung Karno yang mulai dibuka Minggu (7/6). Banyak warga yang memanfaatkan kesempatan itu untuk kembali berolahraga. Sejumlah warga terpantau berolahraga sambil mengenakan masker untuk melindungi diri dari penularan virus corona.

Pemakaian masker memang diperlukan untuk mengurangi agar risiko terkena droplet cipratan air liur. Namun, olahraga pakai masker bisa menimbulkan masalah pada pernapasan, terutama pada mereka yang belum terbiasa berolahraga. Agar olahraga aman meski tetap memakai masker, kamu wajib terapkan tips berikut.

BACA JUGA:

Pakai Masker saat Olahraga, Amankah?

1. Pilih masker yang tidak terlalu tebal

masker
Pilih masker yang tak terlalu tebal. (foto: pixabay/leo2014)


Berolahraga dengan menggunakan masker sebenarnya cukup aman bila memakai jenis masker yang tidak terlalu tebal. Jenis masker yang tersedia di pasaran cukup banyak, mulai dari masker N95, masker bedah, hingga masker kain.

Masker N95 dan masker bedah mungkin efektif untuk mengurangi masuknya partikel halus dan cukup disarankan dipakai demi mencegah penularan virus. Namun, varian masker jenis itu mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke tubuh. “Jika dibandingkan dengan kedua masker tersebut, masker kain mungkin kurang dapat menyaring partikel halus. Namun, masker kain terbilang lumayan aman digunakan saat olahraga,” tutur Andi Fadhilla, fisioterapis yang pernah menangani timnas sepakbola putri, seperti dikutip Hellosehat.

2. Perhatikan tanda-tanda bahaya

masker
Jangan memaksakan diri. (foto: the national)


Selain memilih masker yang tidak terlalu tebal, kamu juga perlu memperhatikan kondisi tubuh dengan baik. Ada banyak cara yang memudahkan Anda untuk melihat tanda-tanda tubuh. Sebagai contoh, kamu memanfaat aplikasi untuk melihat detak jantung ketika berolahraga. Ada juga alat yang membantu memonitor seberapa cepat pernapasan.

Jika kamu merasa deru pernapasan lebih dari 12 kali dalam 1 menit saat berolahraga, itu berarti tubuh sudah mulai kekurangan oksigen. Hentikan olahragamu. Dengan memperhatikan tanda-tanda, kamu bisa mengetahui kapasitas diri sendiri sampai mana dan tidak memaksakan diri untuk tetap lanjut berolahraga.

3. Tetap jaga jarak

jaga jarak
Menjaga jarak juga penting. (foto: pixabay/congerdesign)


Meski sudah memakai masker saat berolahraga, kamu tetap harus melakukan social distancing ketika berada di luar. “Sebenarnya yang paling penting ketika berolahraga di tengah pandemi COVID-19 ini ialah social distancing dengan tidak berolahraga yang melibatkan banyak orang,” tambah Dhila yang kini tengah menyelesaikan gelar masternya di Thailand.

Beberapa negara seperti Singapura memperbolehkan masyarakatnya melepas masker saat melakukan olahraga berat luar ruangan. Namun, mereka tetap harus memakainya kembali selepas berolahraga atau ketika suasana sudah mulai ramai.

4. Mulai dari olahraga yang ringan

masker
Mulai dengan olahraga yang ringan. (foto: CNET)


Mereka yang sudah terbiasa berolahraga mungkin tidak berdampak cukup besar ketika melakukannya dengan menggunakan masker. Namun, kondisi itu tentu tidak sama dengan mereka yang baru memulai berolahraga.

Jika kamu menggunakan masker saat olahraga di luar ruangan, sebaiknya mulai dengan latihan ringan terlebih dahulu. Gerakan olahraga ringan bisa dilakukan secara bertahap. Selain itu, pilihlah jenis olahraga yang tepat. Mulailah dari olahraga yang ringan hingga sedang. Hal itu agar tubuh tidak terlalu lelah karena penggunaan masker membatasi jumlah masuknya oksigen ke tubuh.(*)

BACA JUGA:

#Kesehatan #Olahraga
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.
Bagikan