Mengatasi Panic Buying Saat Pandemi

P Suryo RP Suryo R - Selasa, 08 Februari 2022
Mengatasi Panic Buying Saat Pandemi
Panic buying selalu merugikan. (Foto: Unsplash/John Cameron)

PEMERINTAH sudah mengumumkan kondisi level 3. Agaknya pandemi masih jauh dari kata berakhir. Kondisi ini yang kemudian masyarakat was-was memenuhi kebutuhannya. Namun tak usah khawatir pemerintah sudah memberikan aturan-aturan yang jelas untuk kehidupan di dalam masyarakat.

Saat pandemi tak disangkal terdapat kecemasan pada masyarakat pada kelangkaan beberapa kebutuhan primer. Hal inilah yang menyebabkan perilaku panic buying seolah lumrah dilakukan.

Daripada terjebak pada menumpuknya barang-barang yang tidak tahu kapan akan digunakan. Ada baiknya atasi segera dengan mengubah beberapa hal berikut dari School of Parenting, sehingga tidak terjebak menjadi pembeli yang panik.

Baca Juga:

Jangan Insecure, Ketahui 5 Penyebab Umum Bau Kaki


Percaya pada fakta

fakta
Selalu memperhatikan fakta yang asli dan benar. (Foto: Unsplash-The Climate Reality Project)

Cara terbaik mengurangi kepanikan adalah dengan memperhatikan “fakta dan informasi yang diberikan oleh para profesional,” jelas Gin Marie Guarino, seorang konselor kesehatan mental berlisensi. Hindari untuk terus-terusan mengecek sosial media, jangan mempercayai setiap hal yang viral. Tunggulah sampai ada informasi yang lebih valid.

Ciptakan rutinitas sehat

cew
Rancang dan ubah rutinitas setiap hari. (Foto: Pexels-Mikhail Nilov)

Dalam situasi yang penuh ketidakpastian, orang-orang tentu menginginkan sesuatu yang pasti. Psikolog Marisa Peer mengatakan bahwa mengatur rutinitas harian dapat membantu meyakinkan kita bahwa masa-masa sulit ini akan berlalu.

“Rancang dan ubah rutinitas setiap hari di mana kamu bangun, mandi dan berpakaian. Lalu segera lakukan sesuatu yang baik.” jelas Marisa.

Baca Juga:

3 Kesalahan Umum Biasa Dilakukan saat Muncul Serangan Panik

Persingkat waktu belanja

belanja
Jangan menghabiskan waktu di tempat belanja. (Foto: Unsplash/Bruno Kelzer)

Hindari swalayan sama sekali, tetapi jika tidak bisa, jangan berlama-lama di sana dari waktu yang
semestinya. Beli saja secukupnya buah-buahan segar, sayuran, susu, daging, dan barang-barang lainnya
untuk disimpan di kulkas.

Saran-saran tersebut bisa jadi pertimbangan. Memang bukan hal yang aneh jika orang meniru apa yang
dilakukan pada saat krisis, termasuk menjadi korban histeria massal.

Yang terpenting adalah kita harus bersikap rasional sekalipun sambil bersiaga. Jangan sampai
terjebak panic buying karena akan menjadikan kita memiliki perilaku obsesif dan kompulsif. (DGS)

Baca Juga:

Rutinitas Sederhana untuk Menjaga Kesehatan di Tengah Pandemi

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

P Suryo R

Stay stoned on your love
Bagikan