Mengapa Toko Fesyen Kerap Memakai Lampu Neon?
(Foto: Pexels/Aleksandar Pasaric)
SAAT berkeliling pusat perbelanjaan, pasti kamu familiar dengan papan neon yang berkedip-kedip di depan toko busana. Meski berkesan futuristik, sejarah penggunaan lampu neon sebagai penanda toko sebenarnya tersua sejak awal 1900-an.
Penggunaan lampu ini dengan cepat menjadi popular dan ikonik dalam dunia mode dan desain lantaran cahayanya yang berwarna-warni memikat mata calon pengunjung. Selain itu, dari segi ekonomi, lampu ini memiliki daur hidup yang cukup lama.
Saking popularnya, seniman Dan Flavin asal Amerika Serikat danTracey Emin asal Inggris memasukkan unsur neon ke karya seni mereka untuk menarik perhatian klien mereka.
Dari yang hanya digunakan sebagai pemikat klien, mereka tak tanggung-tanggung memasukkan unsur neon ke pakaian, aksesori, hingga arsitektur, dan desain interior.
Setelah pengakuan Flavin dan Tracey, lampu neon terus beroleh popularitasnya hingga desainer lainnya mulai memakai ini ke sepatu kets, tas, dan aksesori yang lama kelamaan menjadi barang yang harus dimiliki oleh para fashionista.
Baca juga:
Loncat ke desain arsitektur, lampu neon menjadi lambang dari kelab malam. Rasanya belum sempurna sebuah kelab jika tidak memiliki lampu neon bertengger di dinding ruangan.
Meski banyak digunakan, lampu neon tak bisa asal begitu saja diterapkan untuk tokomu. Ada beberapa pertimbangan sebelum menerapkan lampu neon sebagai pemanis toko.
Laman Universe News Network mencatat setidaknya ada tiga hal sebelum memasang lampu neon di toko.
Pertama, pertimbangkan tema dan estetika desain secara keseluruhan. Lampu neon sebagai tanda toko/tempat dapat menciptakan kesan yang berani dan menarik pada desain apa pun, tetapi penting untuk memastikannya sesuai dengan keseluruhan tema tempat serta estetikanya.
Baca juga:
Lampu neon menarik mata dan memiliki daur hidup panjang. (Freepik/Hello Pixel)
Pikirkan suasana dan vibe yang ingin kamu sampaikan ke calon pengunjung. Baru setelah itu pilih lampu neon untuk melengkapinya.
Kedua, pilih warna dan font yang sesuai. Lampu neon tersedia dalam berbagai warna dan font. Maka penting untuk memilih yang sesuai dengan desainmu.
Pertimbangkan untuk menggunakan warna yang serasi dengan desainmu untuk menciptakan tampilan yang kohesif. Untuk font, gunakan yang mudah dibaca dan sesuai dengan estetika desain secara keseluruhan.
Ketiga, tentukan ukuran dan penempatan yang sesuai. Saat memasukkan tanda neon ke dalam desainmu, penting untuk mempertimbangkan ukuran dan penempatan yang sesuai.
Pastikan tandanya cukup besar agar mudah terlihat, tetapi tidak terlalu besar sehingga menutupi desain lainnya. Pertimbangkan penempatan lampu neon dalam keseluruhan desain dan pastikan tidak berbenturan dengan elemen lain. (kmp)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Ekspresi Duka Laut dalam Koleksi ‘Larung’ dari Sejauh Mata Memandang di Jakarta Fashion Week 2026
Jakarta Fashion Week 2026: Merayakan Warisan Gaya dan Regenerasi Desainer Tanah Air
Dari Musik ke Mode: Silampukau Hadirkan Kolaborasi Artistik dengan Kasatmata
Kisah Nenek Moyang Maluku dalam Kain Batik Tulis Maluku Tengah di Trade Expo Indonesia
Semangat Segar di Tahun Baru, Converse Sambut Komunitas Converse All Star Class of ’26 dan Katalis Musim ini, Harra.
Converse Sambut Musim Liburan Akhir Tahun dengan Koleksi Terbaru, Gaya Maksimal di Segala Perayaan
Alasan Prahara Banyak Startup Bangkrut & Gagal Versi BRIN
Gaya Sporty Luxe ala Justin Hubner: Maskulin, Melek Mode, dan Anti Ribet
FLEI 2025 Dorong Jenama Lokal Tembus Pasar Global, Kadin Sebut Potensi Ekspor maki Terbuka
Terus Merugi, Sepatu BATA Resmi Hapus Bisnis Produksi Alas Kaki