Mengapa Pihak Penyelenggara Olimpiade Selalu Sediakan Kondom Untuk Para Atlet?

annehsannehs - Sabtu, 31 Juli 2021
Mengapa Pihak Penyelenggara Olimpiade Selalu Sediakan Kondom Untuk Para Atlet?
Condom Olimpiade. (Foto Punch Newspapers)

KETIKA menghadiri ribuan orang yang berprestasi, atletis, dan berpenampilan menarik dari seluruh dunia, pastinya akan terjadi berbagai cinta lokasi alias cinlok. Sesuai dengan gambaran situasi yang dipublikasi di ESPN, Olimpiade tidak melulu serius dan kaku seperti yang kita saksikan di layar kaca.

Terlepas dari keseriusan mereka dalam perlombaan, Olympic Village juga dipenuhi oleh pesta pora yang menjadi hiburan bagi para atlet di tengah seriusnya latihan dan pertandingan.

Olimpiade selalu membagikan kondom kepada para atlet. (Foto Punch Newspapers)
Olimpiade selalu membagikan kondom kepada para atlet. (Foto Punch Newspapers)

Olympic Village adalah pusat akomodasi yang dibangun khusus untuk Olimpiade. Olympic Village adalah wilayah yang menampung hampir semua atlet dan pelatih yang berpartisipasi.

Baca juga:

Karakter Samurai Ala Negara Partisipan Olimpiade Tokyo 2020

Perenang AS Ryan Lochte yang telah memenangkan 12 medal Olimpiade mengatakan kepada ESPN bahwa 70-75% atlet Olimpiade melakukan interaksi seksual dengan atlet lainnya. Maka dari itu, pihak penyelenggara menyediakan sangat banyak kondom untuk mencegah penularan penyakit.

Tradisi kondom berlimpah yang disediakan panitia Olimpiade dimulai pada 1988 di Seoul, Korea Selatan. Tujuannya adalah untuk mendukung hubungan seksual yang aman dan menyebarkan kesadaran orang-orang terhadap HIV/AIDS. Kala itu, laman USA Today melaporkan bahwa ada sejumlah 8,500 kondom yang dibagikan di Seoul.

Diberikan untuk menyebarkan kesadaran HIV/AIDS. (Foto NPR)
Diberikan untuk menyebarkan kesadaran HIV/AIDS. (Foto NPR)

Sejak saat itu, menyediakan kondom menjadi tradisi yang terus berlangsung setiap penyelenggaraan Olimpiade sampai saat ini. Bahkan, Olimpiade 2016 yang diselenggarakan di Rio de Janeiro, Brazil pernah menyediakan sampai 450,000 kondom untuk para atlet yang berpartisipasi.

Untuk Olimpiade Tokyo 2020, regulasinya pun berubah. Pada halaman ke-34 dari buku pedoman Olimpiade Tokyo 2020 yang ekstensif, para atlet diimbau untuk menghindari kontak fisik yang tidak perlu seperti berpelukan, salaman, dan tos. Di sisi lain, 150,000 kondom tetap dibagikan pada lebih dari 11,000 atlet. Meski begitu, pembagian kondom dilakukan ketika atlet hendak pulang meninggalkan Tokyo.

Mesin dispenser kondom di Olimpiade Rio 2016. (Foto Insider)
Mesin dispenser kondom di Olimpiade Rio 2016. (Foto Insider)

Situasi ini sangat berbeda dengan Olimpiade-Olimpiade sebelumnya. Dilansir dari Distractify, Olimpiade Rio 2016 bahkan menyediakan dispenser kondom yang disediakan di setiap ruang makan dan ruang santai pada Olympic Village.

Mungkin kamu pun bertanya-tanya. Jika kondom tidak boleh digunakan pada Olimpiade Tokyo 2020 karena mencegah penyebaran coronavirus, untuk apa kondom dibagikan? Dilansir dari Reuters, kondom ini dibagikan untuk menyebarkan kesadaran mengenai HIV/AIDS yang bisa ditularkan melalui hubungan seksual.

"Distribusi kondom bukanlah untuk digunakan di Olympic Village, tetapi untuk dibawa pulang oleh para atlet ke negaranya masing-masing untuk menyebarkan kesadaran atas isu HIV/AIDS" ungkap pihak Tokyo 2020 kepada Reuters. (SHN)

Baca juga:

Manfaatkan Kondom untuk Perbaiki Kayak, Jess Fox Raih Medali di Olimpiade Tokyo

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

annehs

Bagikan