Mengapa Film yang Diangkat dari Buku Kadang Tidak Sesuai Ekspektasi? Ini Alasannya
APAKAH kamu termasuk orang yang suka membaca buku dan kesal ketika buku kesukaanmu diangkat jadi film? Kesal karena kamu tahu filmnya tidak akan bisa sebagus bukunya.
Sebenarnya kenapa film yang diangkat dari buku kadang ceritanya mengecewakan? Berikut alasannya
1. Karakter tokoh tak sesuai dengan yang kamu bayangkan
Ketika membaca buku, imajinasimu akan berkembang dengan liar sesuai dengan apa yang kamu pikirkan. Kamu sudah membayangkan terlebih dahulu tokoh dan karakter yang ada di dalam buku.
Namun ketika difilmkan, tokoh-tokoh itu dimainkan oleh seseorang yang tidak sesuai dengan ekspektasi kamu. Akhirnya kamu pun kecewa dan tidak menyukai filmnya.
2. Novel dan Film adalah dua objek yang berbeda
Sebenarnya perdebatan antara film dan buku memang tidak akan ada habisnya karena keduanya adalah objek yang berbeda dan sulit untuk dibandingkan.
Jadi sulit sekali untuk menyamakan persepsi antara buku dan film. Apalagi buku hanya tulisan saja, sementara film mengharuskan adanya audio dan visual.
3. Waktu cerita yang terbatas
Kektika membaca buku, kamu bisa membacanya kapanpun dimanapun. Tapi ketika menonton film ada keterbatasan waktu yang harus diikuti.
Biasanya film berdurasi dua sampai dua setengah jam. Akan sangat sulit merangkum beberapa chapter buku ke dalam dua jam.
Sehingga akhirnya banyak bagian yang dirasa tidak terlalu esensial di dalam film dipotong dan dibuang.
Hal ini lah yang membuat kita para pencinta buku kesal karena merasa film tidak bisa merangkum semua cerita di dalam buku.
4. Adanya pengembangan cerita
Kalau di atas, film memotong banyak adegan di buku. Sementara sering kali juga film menambah-nambahkan adegan baru yang tidak pernah ada di buku.
Pengembangan ini bisa saja membuat film jadi lebih seru dan menyenangkan, tapi belum tentu penambahan itu sesuai dengan plot aslinya di dalam buku.
Sehingga akhirnya kamu bisa merasa kecewa dan tidak suka dengan filmnya. (sam)