TERDAPAT beberapa pandangan tentang anak tunggal. Pandangan tersebut kebanyakan terdengar sangat negatif, salah satunya adalah tentang anak tunggal yang manja dan sering dimanjakan.
Faktanya, menurut penelitian yang dilakukan oleh Norman Fenton pada 1928, anak tunggal sebenarnya tidaklah berbeda dengan anak-anak lainnya. Mereka juga memiliki sikap-sikap seperti anak pada umumnya. Anak tunggal juga pemuda jagoan.
Baca Juga:
Stigma tentang anak tunggal yang manja, sebenarnya dikembalikan pada pola asuh yang diterapkan oleh orang tuanya. Bentuk sikap 'manja' yang dimiliki anak tunggal, sering kali digambarkan sebagai sosok yang :
1. Permintaan yang selalu harus dituruti

"Bagi saya, saya kurang setuju tentang pandangan yang mengatakan bahwa permintaan seorang anak tunggal pasti selalu dituruti, sebab saya sendiri sebagai anak tunggal justru tidak ingin memanfaatkan posisi saya, melainkan saya selalu berpikir dua kali ketika meminta suatu hal dari orang tua," Kata Jessica, salah satu anak tunggal.
Hal ini menunjukkan bahwa permintaan seorang anak tunggal itu tergantung dari bagaimana pola pikir anak tersebut. Di sisi lain, orang tua juga ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya, dengan mengutamakan kebutuhan daripada keinginan.
Intinya jika orang tua menuruti permintaan anak tunggal bukan karena ingin memanjakannya. Akan tetapi, karena anak tunggal tidak memiliki saudara kandung lainnya, tentu saja orang tua akan memenuhi permintaan anak satu-satunya itu.
2. Kesepian

Anak tunggal sering kali merasakan kesepian. Terutama bagi mereka yang memiliki kedua orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya. Hal ini membuat anak tersebut tidak memiliki teman untuk berkeluh kesah ataupun mencurahkan isi hatinya.
Kesepian yang dirasakan, kebanyakan memiliki dampak, seperti anak tunggal yang cenderung lebih dekat dengan temannya daripada orang tuanya. Lalu anak tunggal yang menjadi lebih mandiri dan dapat menyelesaikan masalahnya tanpa bantuan orang tua.
Baca Juga:
Usaha Buket Uang Pemudi Negeri Aing Laris Manis Selama Pandemi
Kesimpulannya, anak tunggal tidak pernah merasa kesepian. Justru mereka lebih banyak meluangkan waktu untuk bermain bersama temannya. Ketika di rumah, kedua orang tua menjadi 'sahabat' yang selalu siap menemaninya setiap saat.
3. Tekanan untuk menjadi yang terbaik

Setiap anak memiliki keinginan untuk membahagiakan orang tuanya, tidak terkecuali anak tunggal. Pandangan ini sebenarnya cenderung merugikan bagi seorang anak tunggal, sebab bentuk 'tekanan' yang dihadapkan pada seorang anak, semua tergantung dari pola pikir orang tuanya. Anak tunggal pasti ingin menjadi yang terbaik, tapi tidak dengan bentuk tekanan yang menyudutkannya.
Nyatanya, orang tua lebih menerima apapun pencapaian anak tunggal mereka. Bagi orang tua, apa yang sudah mereka usahakan merupakan hasil jerih payah yang patut diberikan apresiasi.
4. Berkemauan Keras (ambisius)

Sikap ambisius seorang anak tunggal, terbangun dari kesendiriannya. Hal ini ditarik kembali dari pola asuh orang tua yang lebih fokus pada anak satu-satunya. Anak tersebut jadi memiliki ambisi untuk menjadi seperti orang tuanya.
Namun, pada dasarnya sikap ambisius ini tergantung pada anak tersebut. sikap ini bisa berdampak positif dan negatif. Positifnya, sikap ambisius seorang anak tunggal dapat menjadi kekuatan mereka untuk tidak mudah menyerah dalam meraih mimpi. Namun, negatifnya adalah sikap ini bisa saja sangat menganggu orang-orang di sekitarnya.
Boleh dibilang, anak tunggal tidak sepenuhnya ambisius. Karena mereka mendapatkan perhatian lebih dari orang tua, pada dasarnya mereka hanya ingin menjadi yang terbaik di keluarga. (jhn)
Baca Juga: