MerahPutih.com - Papua sukses menggelar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2 hingga 15 Oktober 2021. Sepanjang sejarah olahraga empat tahunan, ini kali pertama kali PON diadakan di Papua. Pelaksanana PON XX tak berjalan mulus.
Awalnya, PON Papua d pada digelar 20 Oktober hingga 2 November 2020. Tetapi terpaksa harus ditunda lantaran pandemi COVID-19.
Papua terpilih jadi tuan rumah PON XX pasca mengalahkan Provinsi Bali dan Aceh. Bumi cendrawasih bisa gelar PON setelah memperoleh suara terbanyak dalam pemungutan suara calon tuan rumah dengan 66 suara pada Rapat Anggota Tahunan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Baca Juga:
Menpora Sebut Pelaksanaan PON Papua Bukti Keberanian Jokowi
Olahraga bergensi antar provinsi ini sempat diragukan oleh semua kalangan, dengan alasan sejumlah faktor. Antara lain soal keamanan, di mana di Papua masih ada aksi teror dari kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Sementara, berbicara Maskot, PON XX Papua memilih dua hewan khas Papua, yakni Kangguru pohon yang diberi nama Kangpo, dan burung cendrawasih yang diberi nama Drawa sebagai maskotnya.
Maskot Kangpo menggunakan rumbai pada bagian kepala dan pinggang sebagai representasi busana kebesaran Papua, yang dilengkapi dengan ukiran pada ikat pinggang. Kangpo juga dilengkapi dengan ikon Pegunungan Jayawijaya yang ditempatkan pada bagian depan mahkota.
Baca juga:
Maskot Drawa, juga memiliki mahkota dan rumbai. Bagian dada juga dilengkapi dengan tali merah putih, juga warna jingga pada bagian dalam tubuhnya sebagai lambang kehangatan, persahabatan, dan cinta kasih.
Warna kuning mewakili warna cendrawasih yang melambangkan semangat dan kegembiraan. Ada 34 provinsi yang berpartisipasi dalam Pekan Olahraga Nasional 2020 ini.
Sementara, empat kabupaten/kota jadi lokasi penyelenggaraan PON Papua. Yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika. Sementara pembukaan digelar di Stadion Lukas Enembe yang sebelumnya bernama Stadion Papua Bangkit 56 cabang olahraga (cabor) dipertandingkan.
Awalnya KONI Pusat menetapkan 47 cabor yang dipertandingkan, tapi dikembalikan menjadi 56. Hal ini menyesuaikan kemampuan tuan rumah penyelenggaran.
Baca Juga
Penonton Tak Dibiarkan Berdiam Diri Saat Upacara Penutupan PON Papua
Dalam PON XX ini, kontingen Jawa Barat (Jabar) menempati posisi puncak dengan perolehan 133 emas, 105 perak, dan 115 perunggu. Jabar pun sukses mempertahankan gelar juara umum di PON Papua dengan mengalahkan kontingen DKI Jakarta.
Jabar unggul jauh di atas DKI yang merebut posisi runner-up, dengan raihan 110 emas, 91 perak, dan 100 perunggu. DKI sendiri unggul tipis atas Jawa Timur (Jatim) yang berada di posisi ketiga dengan 110 emas, 89 perak, dan 88 perunggu. Sementara itu, tuan rumah Papua mengakhiri PON XX dengan berada di posisi keempat. Papua sukses mengoleksi 93 emas, 66 perak, dan 102 perunggu.
Ini adalah rekor raihan medali dan posisi terbaik Papua selama ajang PON.

Gelaran PON XX Papua ini pun tidak berjalan mulus, ada kejadian kericuhan terjadi saat pertandingan. Antara lain keributan terjadi antar Atlet Tinju DKI Jakarta, Jill Mandagie dengan relawan PON XX Papua.
Tapi keduanya langsung berdamai diinisiasi oleh aparat kepolisian. Lalu keributan terjadi di arena gulat PON Papua. Peristiwa itu pecah ketika atlet Kalimantan Selatan melawan Papua pada kelas 74 kilogram dengan memperebutkan juara ketiga.
Selebihnya pertandingan segala cabor berjalan dengan aman dan tanpa gangguan. Tanggal 15 Oktober 2021, Pekan Olahraga Nasional XX Papua dinyatakan berakhir. Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin secara resmi menutup penyelenggaraan PON XX.
Ia pun memberikan apresiasi setinggi-tinggi terhadap pelaksanaan ajang olahraga terbesar di Tanah Air yang telah berjalan dengan aman, lancar, dan sukses.
"Pekan Olahraga Nasional XX Papua 2021 secara resmi saya nyatakan ditutup," kata Wapres Ma’ruf Amin di Stadion Lukas Enembe, Jayapura, Papua, Jumat (15/10).
Acara penutupan PON Papua berlangsung meriah. Dimulai dari defile bendera dan atlet dari kontingen masing-masing daerah. Lalu penurunan bendera PON yang kemudian Gubernur Papua Lukas Enembe menyerahkan bendera tersebut kepada Ketum KONI Pusat Marciano Norman.

Selanjutnya, Marciano menyerahkan bendera PON kepada Sekda Provinsi Aceh Taqwallah dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi selaku tuan rumah penyelenggaraan PON 2024.
Setelah itu, dilakukan pemadaman api PON Papua seterusnya penampilan tarian kebersamaan dan ditutup dengan penampilan artis.
Tak cuma PON, Papua juga melangsukan gelaran Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI. Ajang olahraga bagi atlet disabilitas ini berlangsung mulai 2-14 November 2021. Dalam Papernas ini hanya ada 12 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan.
Baca Juga:
Sembilan Mahasiswa Raih Medali di PON Papua, UNS Berikan Bonus Kuliah Gratis Sampai S2
Ajang Peparnas 2021 diikuti sebanyak 3.609 atlet dan 740 ofisial dari 33 provinsi kecuali Sulawesi Barat. Seluruh kontingen memperebutkan total 2.812 keping medali dengan rincian 861 emas, 861 perak, dan 1.090 perunggu. Dalam event empat tahunan bagi penyandang disabiltas ini, kontingen Papua berhasil mengukir sejarah dengan meraih predikat juara umum untuk pertama kalinya.
Papua merebut titel juara umum dari tangan Jawa Barat dengan menyabet 125 emas, 85 perak, dan 85 perunggu. Jawa Barat berada di posisi runner-up. Mereka hanya sanggup meraih 110 emas, 92 perak, dan 75 perunggu. Peringkat ke-3 ditempati kontingen Jawa Tengah (Jateng) lewat 89 emas, 92 perak, dan 76 perunggu.
Prestasi cukup baik ditunjukkan atlet-atlet penyandang disabilitas Kalimantan Selatan (Kalsel). Di Jayapura, mereka mampu mengerek torehan medali kontingennya ke urutan empat besar dengan 41 emas, 43 perak, dan 47 perunggu.
Baca Juga
DKI Gagal Juara Umum, DPRD Singgung Anggaran Besar untuk PON Papua
DKI Jakarta yang pernah empat kali jadi juara umum, hanya finish di urutan keenam dengan 24 emas, 30 perak, dan 36 perunggu. Sementara itu, pada klasemen bawah perolehan medali akhir Peparnas Papua masih tersisa tujuh provinsi nihil emas.
Bahkan empat provinsi di antaranya pulang dengan tangan hampa, tak sekeping pun medali mampu diperoleh. Keempat provinsi itu di antaranya Bengkulu, Lampung, Maluku, dan Maluku Utara. Akhirnya pada 14 November 2021 Pekan Paralimpik Nasional resmi ditutup.
Gelaran Peparnas diakhiri langsung oleh Presiden Jokowi pada Sabtu Malam (13/11) di Stadion Mandala Kota Jayapura. Adapun selanjutnya pelaksanaan PON XXI 2024 akan dilaksanakan di provinsi Aceh dan Sumatera Utara. (Asp)