Mendorong UMKM Merambah Platform Digital

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 26 Agustus 2021
Mendorong UMKM Merambah Platform Digital
UMKM Bali. (Foto: Sekretariat Presiden).

MerahPutih.com - Potensi pasar digital Indonesia tahun 2025 diproyeksikan mencapai USD 124 miliaratau sekitar Rp 1.700 triliun. Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce di tahun 2020 mencapai Rp 266 triliun. Sedangkan, hingga triwulan II tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce telah mencapai 186,8 triliun atau meningkat 63,4 persen. Pada tahun 2021 pertumbuhannya bisa di atas Rp 400 triliun.

Presiden Joko Widodo telah menetapkan, digitalisasi UMKM sebagai salah satu strategi besar ekonomi dan bisni yang ingin dijalankan pemerintah. Ia berharap lebih banyak pelaku UMKM yang merambah bisnis digital. Per Agustus, terdapat 15,5 juta UMKM yang sudah merambah platform digital dan diharapkan bisa berlanjut untuk menembus pasar global.

Baca Juga:

Cara Daftar dan Dapat Nomor Induk Berusaha Bagi UMKM Jabar

"Inilah saya kira transformasi yang akan terus kita dorong, karena kita memiliki kurang lebih 60-an juta UMKM yang semuanya akan kita dorong masuk ke platform digital, baik yang di daerah, nasional agar bisa masuk ke platform global," ujar Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman di Jakarta, 26 Agustus 2021.

Ia mengatakan, jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang on-boarding dalam ekosistem digital telah mencapai 15,3 juta atau 23,9 persen dari jumlah UMKM, naik 7,3 juta selama pandemi COVID-10

Namun, UMKM memiliki berbagai tantangan seperti persaingan usaha yang tak sehat, keamanan siber, literasi digital, dan industri teknologi informasi komunikasi yang masih didominasi produk impor.

Ia menegaskan, Kemenkop-UKM dikatakan berupaya mendorong para pelaku UMKM agar dapat masuk ke dalam sistem ekosistem digital melalui penguatan kapasitas dan daya saing Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUMKM), seperti EDUKUKM atau semacam e-learning, webinar sparc campus, kakak asuh UMKM, pendampingan Gerakan Indonesia Bersama (GEBER) UMKM dan Inkubator Usaha.

Pihaknya, lanjut ia, menyiapkan SMESCO sebagai Center Of Excellence UMKM dengan beberapa strategi, yaitu Smesco Labo sebagai laboratorium eksplorasi serta riset UMKM masa depan, kurasi produk melalui Sparc Trade, akses dan pendampingan UKM ekspor di BNI Xpora, pendampingan melalui Kakak Asuh UMKM, Sparc Campus, hingga kolaborasi dengan asosiasi pendamping UMKM.

Selain itu inovasi dukungan logistik melalui fulfillment center (konsolidasi pemrosesan logistik produk UMKM), factory sharing melalui cloud kitchen, dan Siren.id. Melalui Center Of Excellence UMKM SMESCO diharapkan dapat menjawab beberapa permasalahan seperti perluasan pasar, bahan baku, sumber daya manusia, analisis data, dan logistik.

Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyatakan, telah memetakan pertumbuhan platform digital seperti e-commerce, ride hailing, dan pembayaran digital dan menuntaskan lima pilar pendekatan percepatan pemulihan ekonomi mikro, yakni platform digital menjangkau pelanggan, menjangkau pemasok, back office, analitic data, dan untuk logistik.

Kementerian Perdagangan menegaskan, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia sangat berpotensi untuk menjadi pemain kunci dalam ekonomi digital dunia dan kawasan lainnya seperti di ASEAN.

Adapun nilai ekonomi digital RI pada 2020 adalah Rp 632 triliun dan diproyeksikan akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030 yang angkanya mencapai Rp 4.531 triliun. Tetapi, Hal itu dapat tercapai apabila mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, perkembangan sumber daya manusia yang kompeten, serta dukungan regulasi yang komprehensif.

Mendag Muhammad Lutfi optimistis pemerintah akan mencapai target 30 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bergabung dalam perdagangan digital hingga pada 2023, bahkan lebih. Kondisi tersebut, dapat ikut memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Pada triwulan II-2021 perekonomian Indonesia berhasil mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Sementara kinerja pertumbuhan sektor perdagangan mencapai 9,44 persen.

Mendag menyebut hingga pertengahan Agustus 2021, sudah lebih dari 15 juta UMKM atau 22 persen lebih dari total UMKM Indonesia sudah bergabung ke perdagangan digital.

"Dari 15 juta UMKM tersebut, lebih dari 7 juta UMKM merupakan hasil on boarding selama masa kampanye Gernas BBI yang diluncurkan pada Mei 2020," kata Mendag. (*)

Baca Juga:

Gibran Tutup Tempat Isolasi Terpusat dan Alihkan untuk Jualan UMKM

Baca Juga:

#UMKM #UKM/UMKM #Pemulihan Ekonomi #Ekonomi Digital #Digital
Bagikan
Bagikan