MerahPutih.com - Pedagang mengeluhkan dengan merangkaknya harga garam menjelang Lebaran Idulfitri 2023. Naiknya pun tak tanggung-tanggung lebih dari 100 persen, biasanya harga satu karung garam berisi 50 kilogram diharga Rp 100.000, kini naik menjadi Rp 350.000 per karung.
Kenaikan harga garam yang tinggi ini disikapi santai oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan (Zulhas). Ia meminta pedagang dan masyarakat untuk dapat memaklumi lonjakan harga garam.
Baca Juga:
Modifikasi Cuaca, 30 Ton Garam Ditabur di Langit Selat Sunda
Menurut dia, lonjakan harga garam ini memberi kesempatan pada petani garam untuk meraup lebih besar pada momentum puasa hingga hari raya Idulfitri.
"Kalau garam dalam negeri sedikit naik gapapa lah agar petani garam biar setahun sekali nikmati untungnya agak banyak," papar Zulhas Kantor Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (4/4).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini meyakini, jika gejolak kenaikan harga garam hanya sementara pada momentum puasa hingga lebaran. Setelah puasa dan Idulfitri harga garam dipastikan turun kembali ke harga normal.
"Mungkin itu naiknya sebentar aja," ucapnya.
Baca Juga:
Kejagung Tetapkan Direktur PT Sumatraco Langgeng Abadi Tersangka Korupsi Impor Garam
Zulhas mengungkapkan, kenaikan harga garam ini disebabkan oleh banyaknya permintaan pada bulan puasa, sedangkan stok yang ada di Indonesia terbatas. Terlebih komoditas garam ini diperoleh dari hasil produksi petani dalam negeri bukan berasal dari impor.
"Garam ini kan memang kita ga ada impor untuk konsumsi tak ada. Jadi mungkin permintaan besar inikan produk dalam negeri stabil, misanya tiap produksinya rata-rata tiba-tiba permintaannya melonjak ya itu hukum dagang kan permintaan banyak stoknya terbatas harganya akan naik," tuturnya.
"Tapi memang garam konsumsi tidak ada impor kecuali industri dan indsutri makanan. Tapi untuk konsumsi engga mengandalkan garam dalam negeri," tutupnya menyambungkan. (Asp)
Baca Juga: