Pilkada 2018
Menang Pilgub Sumut, Presiden Madura United Kirim Surat Terbuka untuk Ketua Umum PSSI
MerahPutih.Com - Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi baru saja memenangi Pilgub Sumut berdasarkan hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei. Mantan Pangkostrad itu unggul telak atas lawannya pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Menanggapi kemenangan Edy Rahmayadi yang sebentar lagi akan mengemban tugas baru sebagai Gubernur Sumatera Utara, Presiden Madura United Achsanul Qosasi menyarankan Ketua Umum PSSI itu untuk mundur dari jabatannya.
Saran ini disampaikan melalui surat terbuka yang dimunculkan di akun Instagram-nya.
Sebagaimana dilansir dari bolaskor.com, Minggu (1/7) di Jakarta, saran untuk Edy Rahmayadi disampaikan tak lepas kebutuhan terhadap sosok yang benar-benar serius dan total mempimpin sepak bola Indonesia. Terlebih Tim Nasional ditunggu sejumlah agenda penting.
Selain itu, peluang Indonesia mengikuti Piala Dunia 2026. Sehingga perlu dipersiapkan betul mulai saat ini.
Berikut surat terbuka Achsanul Qosasi untuk Edy Rahmayadi:
Yth. Bpk Edy Rahmayadi.
Selamat berkarya untuk Sumatera Utara
Sebentar lagi, Bapak akan disibukkan oleh pemenuhan janji-janji Politik di Sumatera Utara, rakyat biasanya akan melihat 100 hari kepemimpinan dalam kapasitasnya sebagai Gubernur terpilih.
Sementara dalam 100 hari kedepan (2018) ada 4 event besar yang membawa harga diri Bangsa: Asian Games, Piala AFF-U19, AFF Cup (senior) dan Piala Asia U-19. Yang tentunya membutuhan atensi dari Ketua Umum PSSI.
Dibutuhkan keseriusan dan waktu yang banyak untuk mengurusnya; Pembinaan Usia Muda, Pengembangan Organisasi, TimNas, Lobby Internasional, Permasalahan Kompetisi, hubungan dengan Pemda, Pemerintah, Sponsor, AFF, AFC dan FIFA, bukan pekerjaan yang bisa disambi dan dirangkap. Ini Pekerjaan yang butuh Fokus dan Total.
Sebagai orang Bola, saya mohon ke-ihklas-an Bapak untuk mundur sebagai Ketua Umum PSSI. Sepakbola (PSSI) membutuhkan pribadi yang total tanpa disibukkan dengan Jabatan lain. Ini mengurus Federasi, bukan mengurus klub. Sepakbola itu berbeda, di sini ada pertaruhan kebanggaan, harga diri dan harapan mayoritas rakyat dalam Persatuan Indonesia. Cabang olahraga yang lain juga ada, namun tidak sedahsyat sepakbola.
Pak Eddy, jangan menganggap remeh/mudah mengurus PSSI (Sepakbola). Indonesia punya peluang di World Cup 2026 di Kanada dan USA, jumlah peserta akan menjadi 40 Negara. Saat itu jatah Asia akan menjadi 8 Negara (saat ini 4) plus setengah dari play off.
Artinya kita ada peluang besar menuju Piala Dunia 2026. Saat ini (8 tahun menuju kesana 2026), adalah masa kepemimpinan Bapak untuk mencetak mereka menjadi pemain hebat. Kita punya pemain Bagus yang saat ini ada di AFF-U19, tahun 2026 nanti mereka memasuki usia emas dalam sepakbola. Usia mereka 27 tahun.
Kita iri melihat negara lain, seorang Son Heung Min menangis setelah mencetak gol ke Gawang Jerman, bukan karena tidak lolos, tapi karena bangga Korea mengalahkan Jerman. Panama merasa gembira luar biasa, saat mencetak gol pertamanya di Piala Dunia. Itu hanya ada di sepakbola.
Beberapa bulan ke depan, kita akan melawan negara-negara Asia, dibutuhkan perhatian penuh Ketum PSSI untuk menjaga martabat bangsa.
Ini hanya saran saya, selebihnya tergantung Bapak.
Salam Sepakbola
Achsanul Qosasi
Demikian surat yang dikirim sebagai bukti perhatian para pemilik klub sepak bola di Tanah Air yang ingin persepakbolaan Indonesia bebas dari unsur politik dan segala macamnya.(*)
Baca berita menarik lainnya dalam artikel: