Menang Mutlak di Pilkada 2020, PDIP Apresiasi Kader Jateng dan DIY
MerahPutih.com - DPP PDI Perjuangan (PDIP) mengapresiasi kinerja struktur partai serta masyarakat Jawa Tengah dan DI Yogyakarta di Pilkada Serentak 2020. Dua wilayah itu membuktikan tetap menjadi kandang banteng dan Soekarnois, tidak tercabut dari akar aslinya.
"Sehingga kemenangan di Jateng dan Yogyakarta adalah kemenangan rakyat Marhaen, meneguhkan sebagai kandang banteng," kata Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangannya, Jumat (11/12).
Baca Juga
Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu, Bambang 'Patjul' Wuryanto menjelaskan, untuk Jateng dari 21 daerah yang melaksanakan pilkada, kader PDIP berhasil menang di 17 wilayah. Itu berdasarkan quick dan real count sementara serta laporan dari Badan Saksi Pemilu Nasional (BSPN).
Bambang Patjul mengatakan, target dari kongres partai adalah kemenangan di 60 persen pilkada atau sekitar 15 pilkada di Jateng. Dengan kemenangan di 17 daerah, artinya melebihi target tersebut. Hasil tersebut mengukuhkan Jateng sebagai kandang banteng yang tak tercabut dari akarnya.
"Kami di Jateng punya adagium 'Banteng selalu dalam barisan. Kalau tidak dalam barisan, namanya celeng (babi hutan, red). Banteng tanduknya di kepala buat bertempur kalau ada bahaya. Celeng tanduknya di mulut atau siyung, untuk mencari makan. Jadi kalau ada banteng tidak tegak lurus instruksi Ibu ketua umum, maka mereka itu celeng, jelas bukan banteng," tegas dia.
Bambang Patjul juga melaporkan bahwa salah satu kemenangan di Jateng yang cukup heroik adalah di pilkada Kabupaten Pekalongan. Di sana, PDIP mengusung pasangan Fadia bersama Riswadi, kader murni partai yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan.
Selama ini, kata Bambang Patjul, Pekalongan selalu sulit untuk dimenangkan. Dari 35 kursi DPRD setempat, partai besutan Megawati Soekarnoputri itu hanya bisa memenangkan 5 kursi saja.
"Kita bertempur habis-habisan di situ. Akhirnya kota santri dimenangkan oleh kader PDI Perjuangan," imbuhnya.
Di Yogyakarta, ada tiga pilkada dilaksanakan. Dua dimenangkan PDIP yaitu di Sleman dan Bantul. Pertarungan sengit terjadi di Gunung Kidul. Di Sleman, kader murni PDIP dimana Wakil Ketua DPC Danang Miharsa maju, menjadi pemenang. Di Bantul, Wakil Ketua DPC Joko Purnomo juga menjadi calon dan muncul sebagai pemenang.
"Ini kita rebut kembali keduanya karena dulu sempat lepas. Kami mengucapkan terima kasih kepada warga Yogyakarta. Tak sia-sia," ujar Ketua DPP PDIP Kota Yogyakarta, Nuryadi.
Kemenangan mutlak PDIP di Jateng dan Yogyakarta, tegas Bambang Patjul, juga menjadi bukti kaderisasi partai untuk menyiapkan para pemimpin berhasil dilaksanakan. Meski isu-isu negatif disebarkan demi upaya mencabut akar Jateng sebagai Kandang Banteng, namun pilkada membuktikan bahwa isu itu tak mempan bagi warga Kandang Banteng.
"Kalau dinasti seperti Raja Jogja. Kalau pilkada seperti Mas Gibran ini kan pilihan rakyat. Kalau dia jelek, pasti gak bakalan dipilih. Dan angka raihannya tak sampai setinggi itu. Yang datang ke TPS juga tinggi hingga 70,71 persen. Perolehannya 86,7 persen. Artinya tingkat legitimasinya tinggi. Jadi Mas Gibran terpilih secara legitimate," pungkas Bambang Patjul. (Pon)
Baca Juga
Bawaslu Beri Catatan dan Evaluasi Pilkada Serentak 2020 dari Berbagai Aspek