KALUSH Orchestra asal Ukraina kembali ke tanah air mereka pada Senin (16/5), setelah menang dalam kontes Eurovision yang emosional. Mereka disambut di perbatasan dengan Polandia oleh para prajurit yang telah memperjuangkan kemenangan mereka di Turin.
Vokalis Oleh Psiuk yang dihadiahi buket bunga kuning dan biru sebagai simbol warna bendera Ukraina berkumpul kembali dengan pacarnya sebelum dia dan band-nya mendadak menyanyikan Stefania, lagu kemenangan mereka.
BACA JUGA:
Aktris Rusia Lia Akhedzhakova Donasi Ratusan Juta Rupiah untuk Tentara Ukraina
Pada Sabtu (14/5), mereka telah mendapat dukungan rakyat untuk memenangi festival lagu tahunan di kota di Italia Utara itu. Hal itu memberikan rekan-rekan di negara mereka dukungan moral yang sangat dibutuhkan setelah hampir 12 minggu perang.
Pasukan Ukraina yang menonton di televisi memuji kemenangan itu, dengan Psiuk membuat permohonan bantuan di akhir pertunjukan langsung untuk Kota Mariupol dengan pabrik baja Azovstalnya yang terkepung pasukan Rusia.

"Eurovision merupakan hal yang sangat penting, terutama, tahun ini. Namun, kehidupan banyak orang ini jauh lebih penting," kata Psiuk ketika tiba di perbatasan itu.
Kalush Orchestra berencana menjual piala Eurovision untuk mengumpulkan donasi bagi upaya perang Ukraina. Psiuk mengatakan dia berharap untuk mengumpulkan ratusan ribu dolar.
"Ada orang yang siap untuk menyumbang. Ini hanya untuk memotivasi mereka sedikit lebih, mereka bisa memiliki trofi ini. Seseorang mungkin berpikir keren untuk memiliki piala pemenang Eurovision 2022 di rumah," katanya.
Presiden Volodymyr Zelenskiy dengan cepat mengucapkan selamat pada hari Sabtu, dan penduduk kota yang menyandang nama band itu sangat gembira. Kota tersebut berada sekitar tiga jam dengan mobil di tenggara pemukiman Krakovets, tempat mereka menyeberang kembali ke Ukraina.

"Saya suka Kalush-ku. Saya dan istri saya telah menonton sampai jam 1 pagi dan kami senang menang. Saya melompat. Saya berada di surga ketujuh," kata warga Kalush, Petro Yugan, 74 tahun seperti diberitakan Reuters (17/5).
"Tapi saya juga ingin kita mengakhiri perang secepat mungkin, dan itu akan menjadi kemenangan yang lebih besar," dia menambahkan.
Suara pemirsa telah menjadikan Kalush Orchestra sebagai favorit di antara 40 pesaing dalam kontes lagu tahunan tersebut, sebagian karena simpati luas untuk Ukraina setelah invasi Rusia pada Februari lalu.
Lagu "Stefania" yang dinyanyikan dalam bahasa Ukraina untuk ibu Psiuk, memadukan rap dengan musik rakyat tradisional. Lagu itu berada di urutan keempat setelah juri nasional memberikan suara, tetapi menduduki posisi teratas berkat rekor skor selama tahap kedua pemungutan suara para pemirsa.(aru)
BACA JUGA: