Menag Minta Semua Pihak Jaga Perayaan Natal di Tanah Air
MerahPutih.com - Umat kristiani akan merayakan Natal pada 25 Desember mendatang.
Menteri Agama Fachrul Razi minta agar tidak ada aksi sweeping (aksi penyisiran) dalam perayaan tersebut, termasuk juga saat menyambut tahun baru 2020.
Baca Juga:
Polisi Siapkan Contraflow saat Puncak Arus Mudik Natal-Tahun Baru
Menurutnya, solidaritas dan toleransi harus dikedepankan. Kedua sikap tersebut juga sudah tumbuh berkembang di masyarakat Indonesia sejak lama.
“Solidaritas, toleransi kita sudah terbangun berlangsung lama. Gak pernah ada masalah,” kata Fachrul Razi dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (19/12).
Fachrul mengatakan, selama ini umat kristiani juga bisa menjaga perasaan umat lainnya. Mereka tidak berlebih-lebihan dalam merayakan Natal dan tahun baru.
"Mudah-mudahan tidak masalah," tegas dia.
Terkait adanya isu pelarangan menggunakan atribut Natal, ia minta para pihak bisa saling menghargai.
“Semua orang harus saling menghargai pendapat. Jangan marah dengan perbedaan pendapat orang lain. Kalau sweeping janganlah,” pesan Fachrul.
Baca Juga:
Meriahkan Natal, Anies Siapkan 11 Titik Pesta dan 2 Pohon Raksasa di DKI
Terkait ucapan selamat Natal yang setiap tahun ada pihak yang tidak berkenan, Menag menjelaskan siapa pun boleh berpendapat jika tidak boleh mengucapkan selamat Natal, namun ia meminta pendapat itu tidak dipaksakan kepada orang lain.
"Misalnya orang punya sikap, tidak boleh ada yang mengucapkan 'selamat Natal', ya silakan saja dia punya sikap begitu. Tapi, kalau ada orang lain mengucapkan 'selamat Natal' kepada temannya, ya semua orang punya haknya juga," jelasnya. (Knu)
Baca Juga:
Pohon Natal Milik Pemprov DKI di Lapangan Banteng Belum Terlihat