Menag Dikecam Terkait Pemulangan 600 WNI yang Jadi Kombatan ISIS

Zulfikar SyZulfikar Sy - Senin, 03 Februari 2020
Menag Dikecam Terkait Pemulangan 600 WNI yang Jadi Kombatan ISIS
Menteri Agama Fachrul Razi saat mengunjungi Maha Vihara Duta Maitreya Batam, Selasa. (Naim)

MerahPutih.com - Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi soal rencana Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) memulangkan 600 warga negara Indonesia yang tergabung dalam teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari Timur Tengah, menuai kritik dari berbagai pihak.

Banyaknya kritik atas rencana tersebut menjadi trending topic di Twitter pada Senin (3/2) lewat hastag #Menag. Salah satu yang mengkritik Menag adalah pegiat media sosial Eko Kuntadhi.

Baca Juga:

Pengamat Nilai ISIS Dapat 'Angin Segar' Beraksi di Indonesia

Lewat akun Twitter-nya, Eko mengaitkan rencana pemulangan kombatan ISIS itu dengan proses evakuasi WNI dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok terkait virus corona.

Menurut Eko, jika WNI dari Wuhan harus menjalani pemeriksaan kesehatan hingga dikarantina untuk mencegah virus corona, lantas bagaimana caranya memastikan tidak ada bibit teroris yang dibawa oleh 600 WNI kombatan ISIS itu.

"250 WNI sudah dipulangkan dari Wuhan. Turun pesawat disemprot. Dideteksi suhu tubuh. Dikarantina 14 hari. Untuk mencegah virrus Ccorona tersebar," cuit @eko_kunthadi, Senin (3/2).

"Menag mau pulangkan 600 kombatan ISIS ke Indonesia. Gimana cara memastikan virus teroris yang mereka bawa gak nular dan merusak?" sambungnya.

Ilustrasi- Tentara Nigeria memperlihatkan bendera Boko Haram yang mereka sita dari kota Damasak yang baru saja mereka rebut di Nigeria, Rabu (18/3). (REUETRS/Emmanuel Braun)
Ilustrasi- Tentara Nigeria memperlihatkan bendera Boko Haram yang mereka sita dari kota Damasak yang baru saja mereka rebut di Nigeria, Rabu (18/3). (REUETRS/Emmanuel Braun)

Lebih lanjut, Eko menyinggung soal puluhan alumni perang di Afganistan dengan berbagai aksi bom yang terjadi di tanah air.

"Ingat deh. Dulu ada 20-an orang alumni perang Afganistan. Pulang ke Indonesia. Hasilnya, Bom Bali I, Bom Bali II, Bom Marriot, Ambon, Poso," ungkapnya.

"Mereka juga menjadi imspirasi bibit-bibit teroris baru. Sampai sekarang. Kini yang mau dipulangkan 600 orang. Didikan ISIS. Yassalam," jelas Eko.

Sebelumnya, Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan, BNPT akan memulangkan 600 WNI yang bergabung dalam kelompok ISIS dari Timur Tengah.

"Badan Penanggulangan Terorisme dalam waktu dekat akan memulangkan 600 orang yang sekarang tersesat di ISIS di Timur Tengah," kata Fachrul dalam sambutannya di acara deklarasi Organisasi Masyarakat Pejuang Bravo Lima di Taman Impian Jaya Ancol pada Sabtu (1/2).

Baca Juga:

Ketua PBNU Minta WNI yang Terpapar ISIS Tak Langsung Dimaafkan

Menurut Fachrul, 600 WNI yang tergabung dalam ISIS itu sebagian besar telah membakar paspor Indonesia.

"Sekarang mereka terlantar di sana dan karena kepentingan kemanusiaan minta dikembalikan ke Indonesia," ujarnya.

Menag mengklaim, pemerintah tetap menerima mereka kembali karena itu sudah merupakan kewajiban bersama untuk mengawasi dan membina ratusan WNI yang tergabung dalam ISIS itu.

"Itu termasuk kewajiban kita bersama untuk mengawasinya dan membinanya. Mudah-mudahan mereka bisa kembali menjadi warga negara Indonesia yang baik," pungkas Fachrul. (*)

Baca Juga:

ISIS Masih Eksis di Indonesia, Pengamat Minta Warga Waspadai Teror Saat Natal

#ISIS #Menteri Agama
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir
Bagikan