Memeringati Hari Kartini Sembari Melepas Kerinduan Aneka Lomba di Sekolah

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 21 April 2022
Memeringati Hari Kartini Sembari Melepas Kerinduan Aneka Lomba di Sekolah
Mengenang Kartini lewat berbagai lomba. (Foto: Unsplash/Hobi Industri)

"IBU kita Kartini putri sejati, putri Indonesia, harum namanya", sepenggal lirik lagu Ibu Kita Kartini karya komposer legendaris WR Supratman kerap bergaung setiap peringatan Hari Kartini pada 21 April.

Kartini dikenal sebagai sosok penting dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Sosok perempuan kelahiran 21 April 1879 di Mayong, Jepara, lewat surat-suratnya diterbitkan JH Abendanon pada 1911 dengan judul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) menaja tentang pendidikan bagi kaum perempuan menjadi titik penting dalam sejarah pemikiran perempuan di Tanah Air.

Pengetahuan banyak anak-anak Indonesia mengenai Kartini tentu tidak terlepas dari peran guru saat masih di bangku Sekolah Dasar. Masyarakat khususnya anak sekolah diedukasi sejak awal mengenai perjuangan Raden Ajeng Kartini Djojo Adhiningrat dalam perjuangan tentang kesetaraan hak perempuan.

Dalam rangka memperingati Hari Kartini, biasanya di sekolah terutama sebelum pandemi, diadakan beragam acara juga aneka lomba.

Sebelum pandemi COVID-19, tepat tanggal 21 April tiap-tiap sekolah sudah mulai ramai dengan anak-anak mengenakan pakaian adat dari pelbagai daerah, mengenakan ikat kepala atau membawa bendera Merah Putih, bahkan terkadang orang tua mereka jauh lebih antusias ketika anaknya mengikuti lomba. Padahal belum tentu anaknya mau pakai busana adat pilihan orang tuanya untuk ikut lomba. Ada berbagai macam lomba biasanya digelar, seperti lomba pentas seni, baca puisi, fashion show, memasak, menghias jajanan pasar, pidato, menyanyi, menulis, hingga membuat majalah dinding (mading).

Baca juga:

Lekat dengan Hari Kartini, ini Makna Mendalam pada Kebaya

Rindunya Lomba Kartini di Sekolah
Serunya lomba dalam rangka memeringati hari Kartini. (Foto: Pixabay/rosemtara)

Lomba busana adat biasanya sih membuat orang tua murid lebih sibuk ketimbang anaknya. Mereka sudah sibuk bahkan beberapa sebelum pelaksanaan, untuk mencari tempat penyewaan baju adat terbaik, salon terbaik, dan tak lupa membeli aneka bekal atau ada pula sampai menyewa fotografer.

Kerinduan masa-masa itu dirasakan Ismi sebagai orang tua murid nan di peringatan Hari Kartini kini anaknya hanya bisa rebahan di kamar karena situasi COVID-19. Ia mengaku dulu anaknya cukup aktif mengikuti lomba dan sempat menjadi juara kelas.

"Dulu saya sama anak saya senang banget kalau ada lomba Hari Kartini. Biasanya ia minta bantuan saya untuk mempersiapkan segala hal mulai dari sarapan sampai baju akan dikenakan. Saya juga kebetulan suka sama kayak-kayak gitu. Tapi sekarang karena pandemi, ini tahun ketiga kami tidak bisa merasakan vibes itu lagi," ujar Ismi kepada merahputih.com, Kamis (21/4).

Baca juga:

Makna Lagu Ibu Kita Kartini

Rindunya Lomba Kartini di Sekolah
Identik dengan konde dan kebaya. (Foto: Pixabay/Endho)

Persiapan lomba pada peringatan Hari Kartini di sekolah tentu tidak terlepas dari peran guru biasanya menjadi panitia. Hal serupa juga dirasakan Datin, seorang guru SD di salah satu sekolah swasta di Tangerang.

"Dulu saya pernah menjadi ketua acara lomba Kartini di 2019, satu tahun sebelum ada COVID-19. Untuk bikin lomba, walaupun untuk anak SD, itu persiapannya dua minggu sebelum hari pelaksanaan. Lombanya sih paling gitu-gitu aja, tapi tantangannya adalah bagaimana kami bisa bikin anak-anak senang dan mengerti apa sih tujuan dari kita bikin lomba itu," ujar Datin.

Datin menceritakan salah satu kejadian unik masih diingatnya ketika lomba berpasang-pasangan. Saat itu, setiap pasangan sedang berpose diteriaki "cie" peserta lain dan orang tua di pinggir gerbang. Sontak, satu sekolah tertawa dan bertepuk tangan.

"Untuk tahun ini kami belum ada dulu karena masih pandemi dan lomba itu kan mengundang keramaian. Jadi saya harap tahun depan sudah bisa," harapnya.

Kartini telah tiada, namun ide dan perjuangannya masih tetap terjaga sampai sekarang. Selamat hari Kartini! (and)

Baca juga:

Nilai Kekeluargaan dalam Film 'Kartini'

#R.A Kartini #Kartini #April Tematik +62 Bicara Kangen #Relasi #Fashion
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.
Bagikan