Memburu Pecak Bandeng, Jawara Kuliner Kesultanan Banten

Luhung SaptoLuhung Sapto - Kamis, 29 September 2016
Memburu Pecak Bandeng, Jawara Kuliner Kesultanan Banten
Pecak Bandeng Khas Banten. (Foto MerahPutih/Ctr)

MerahPutih Kuliner Banten, dahulu adalah sebuah kesultanan besar yang berdiri di Tatar Pasundan pada 1526, ketika Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa. Pada perkembangannya kesultanan yang dimulai dengan penaklukan beberapa kawasan pelabuhan yang dijadikan pangkalan militer itu menjadi sebuah kesultanan yang pengaruhnya sampai ke belahan bumi Eropa.

Sebagai kota megapolis pada zamannya, tidak mengherankan jika Banten memiliki kekayaan kuliner yang menjadi kegemaran manusianya. Dari sekian banyak kuliner yang menjadi jawara di lidah keluarga kesultanan dan masyarakat kelas atasnya adalah pecak bandeng.

Pecak atau Penyet adalah cara memasak makanan yang ditaburi dengan sambal cabai pedas, bisa juga sambal tersebut di sajikan terpisah. Seringkali tamu-tamu yang memasuki wilayah Banten pada era modern ini bertanya mengenai tempat terbaik untuk menikmati hidangan warisan kesultanan Banten tersebut.

Sebenarnya di Kota Serang Banten banyak rumah makan yang menyediakan hidangan tersebut, namun tim merahputih.com merekomendasikan tiga tempat terbaik untuk menikmati hidangan ikan yang diolah dengan cara direndam terlebih dahulu dengan berbagai macam bumbu tersebut.

Rumah Makan Pecak Bandeng di Jalan Raya Pandeglang Km 3 Karundang, Kota Serang, Banten. (Foto MerahPutih/Ctr)

Pertama adalah rumah makan pecak Bandeng yang paling utama dan yang paling terkenal, lokasinya tak jauh dari reruntuhan istana Surosowan, tepatnya di desa Sawah Luhur Kecamatan Kasemen Kota Serang. Kedua adalah yang berada di Jalan Raya Cilegon Km. 3, Legok, Kota Serang, Banten, dan yang ketiga adalah yang berlokasi di Jalan Raya Pandeglang Km 3 Karundang, Kota Serang, Banten. Di lokasi ketigalah tim merahputih.com pada Rabu (28/9), mencicipi hidangan yang dicari para pendatang yang ingin berkenalan dengan lidah kesultanan Banten.

Halaman parkirnya cukup luas baik untuk kendaraan roda empat maupun roda dua, terdapat tiga gajeboh ukuran kecil dan dua gajeboh ukuran besar untuk mereka yang senang makan lesehan, ditengah-tengah terdapat ruangan konvensional restoran dan kasir.

Manager Restoran, Rizky Pratama mengatakan, di tempat itu tidak disediakan menu dari hewan darat seperti ayam, kambing, kerbau, maupun sapi.

"Hidangan seperti cumi, udang, dan kepiting pun disediakan hanya sebagai pelengkap. Jawara di sini adalah pecak bandeng," ungkapnya. (Ctr) 

BACA JUGA

  1. Sate Bandeng Racikan Chef Istana Kesultanan Banten Hanya Ada di Serang
  2. Resep dan Cara Memasak Sate Bandeng Khas Banten
  3. Sate Bandeng Racikan Chef Istana Kesultanan Banten Hanya Ada di Serang
  4. Promosi Wisata Banten, Tokoh Medsos Jelaskan Pentingnya Website
  5. Menengok Banten Tempo Doeloe, Menyusuri Jalur Kereta Api Jakarta-Rangkasbitung
#Pecak Bandeng Banten #Kuliner Banten #Provinsi Banten
Bagikan
Ditulis Oleh

Luhung Sapto

Penggemar Jones, Penjelajah, suka makan dan antimasak
Bagikan