Membangun Karakter Generasi Muda dengan Seni Tradisional

Ana AmaliaAna Amalia - Sabtu, 24 September 2016
Membangun Karakter Generasi Muda dengan Seni Tradisional
Para pelajar putri dari SMA Negeri 15 Kabupaten Tangerang sedang memainkan musik/MerahPutih/Widi

MerahPutih Budaya – Sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kesenian trasional, serta membangun karakter generasi yang berwawasan budaya, seni musik tradisonal menjadi salah satu kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. Untuk mendalami musik tradisional ini, para siswa tidak hanya dilatih, tetapi juga diberikan wawasan tentang pentingnya melestarikan seni dan budaya tradisonal.

Salah satu kesenian tradisional yang menjadi kegiatan ekstrakulikuler adalah seni tradisional musik degung. Degung sendiri merupakan seni tradisional yang berakar pada seni dan tradidional Jawa Barat.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tangerang Teteng Jumara mengungkapkan, pesatnya perkembangan teknologi internet saat ini, berpotensi merubah pola pikir masyarakat, terutama generasi muda. Karena menurut Teteng, tidak sedikit konten-konten yang dikanalkan lewat internet tidak sesuai dengan apa yang seharusnya disuguhkan untuk anak-anak.

“Dengan mengajak mereka untuk kreatif, bisa membangun pola pikir yang positif,” ujar Teteng Jumara kepada merahputih.com, Jumat (23/09).

Ia juga mengungkapkan, festival seni tradisional sudah menjadi agenda tahunan Disdik Kabupaten Tangerang. Tujuannya, selain mengajak anak-anak untuk mencintai kesenian tradisional, juga untuk membangun karakter generasi.

“Supaya mereka lebih mengenal budaya sendiri, dan tidak mudah terbawa arus globalisasi. Karena ini kan ancaman dekadensi moral,” tandasnya.

Salah seorang seniman dan budayawan Tangerang Abah Mustayah mengungkapkan, degung merupakan bagian dari seni tradisional Tangerang. Karena, Tangerang sebelumnya adalah bagian dari Jawa Barat.

“Yang namanya budaya itu kan turun-temurun. Meskipun secara administratif suatu wilayah itu berubah, tapi budaya itu tetap melekat. Jadi, kita semua mempunyai kewajiban untuk melestarikannya. Apalagi Tangerang ini kan beragam,” pungkasnya. (Widi)

BACA JUGA:

  1. Klenteng Boen Tek Bio dan Masjid Jami Kali Pasir Simbol Rukun Kota Tangerang
  2. Menengok Sejarah Cina Benteng di Tangerang
  3. Pintu Air Sepuluh “Sangego” Sumber Kehidupan Masyarakat Tangerang
  4. Tari Cukin Kreasi Empat Budaya di Tangerang
  5. Pemkab Tangerang Usulkan Raperda Pengelolaan Cagar Budaya
# Kabupaten Tangerang #Alat Musik Tradisional #Musik Tradisional
Bagikan
Ditulis Oleh

Ana Amalia

Happy life happy me
Bagikan