MEMBACAKAN buku cerita kepada anak sebelum tidur bisa meningkatkan rasa ingin tahu anak setelah bangun kesesokan harinya. Hal ini diungkapkan psikolog anak dan keluarga Samanta Elsener dalam sebuah acara virtual, seperti dilansir Antara, Rabu (30/3).
"Besok paginya, anak punya perasaan kalau di buku tadi malam itu kayaknya seru, kejar-kejaran, menangkap kupu-kupu, misalnya. Dia jadi teringat, 'aku pengin nyari (kupu-kupu) juga'. Jadi, timbul rasa penasaran, ada enggak sih kupu-kupu di sekitar rumah," kata Samanta.
Baca juga:

Pengalaman beroleh imajinasi jelang tidur juga memungkinkan anak beroleh tidur efektif bahkan makin damai. Imaji dan rasa penasaran akan terbentuk di dalam alam bawah sadar.
"Dia jadi penasaran, kupu-kupu bisa hidup dari mana. Nah, orangtua bisa jelaskan metamorfosanya kupu-kupu. Satu kali aja dia akan langsung ingat. Nanti, mungkin waktu dia kelas 4 atau 5 SD belajar IPA yang lebih mendalam lagi, belajar tentang hewan lagi, dia sudah kita bekali rasa penasaran," lanjutnya.
Baca juga:
Namun, terkadang orangtua merasa terlalu lelah saat harus membacakan buku cerita kepada si buah hati karena kegiatan terlalu padat seharian. Padahal buku cerita sangat membantu orangtua untuk memberikan edukasi ke anak tentang hal baik.

"Misalnya, saat kita mau mengajarkan cuci tangan, kita cuma bilang 'ayok cuci tangan'. Tapi, bagaimana caranya supaya anak sadar dan enggak usah diingetin lagi untuk cuci tangan? Ya, kita bacakan buku. Apalagi kalau bacakannya pakai intonasi mendayu-dayu, itu akan nempel di otak anak," tutur Samanta.
Namun dalam memilih buku cerita, hal pertama perlu diperhatikan ialah kategori usia anak. "Kalau anaknya masih bayi, kita harus cari buku kertasnya lebih tebal supaya enggak berbahaya untuk dia dan gambarnya lebih besar lagi. Bahkan, isinya hanya gambar saja yang akan kita ajarkan sebagai kosakata baru untuk anak," ujar Samanta. (Yni)
Baca juga: