TUBUHMU ibarat 'mesin' yang bekerja tanpa henti. Saat membaca artikel ini, banyak reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh. Dari menghasilkan energi sampai memproses limbah. Semua proses itu berfungsi menjaga kamu tetap sehat. Selama proses berlangsung, tubuh melepaskan sinyal yang mengindikasikan tingkat kesehatan.
Wearable technology dapat mengungkapkan beberapa sinyal tersebut, seperti detak jantung atau siklus tidur. Banyak petunjuk yang lebih penting tentang kesehatan tubuh terlihat jelas dalam darah. Masalahnya, banyak orang tidak suka ditusuk jarum untuk diambil darahnya. Tanyakan saja pada penderita diabetes yang harus menusuk jarinya berkali-kali dalam sehari.
Kabar baiknya, ada alternatif selain mencari petunjuk dari darah. Keringat berasal dari air di dalam darah. Demikian menurut jurnalis sains, Sarah Everts, penulis buku The Joy of Sweat: The Strange Science of Perspiration.
Karena keringat lebih mudah didapat daripada darah, para peneliti bertanya, apakah itu bisa menjadi cara untuk mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kesehatan.
Ada beberapa metode medis beserta prakteknya yang digunakan untuk memantau keringat, seperti cystic fibrosis dan pemantauan kadar alkohol.
Baca juga:

Kadar klorida yang tinggi dalam keringat adalah gejala cystic fibrosis (CF), kelainan bawaan yang membuat anak-anak sakit dan fungsi normal sel-sel di paru-parunya terganggu. Pada akhir 1950-an, tes klorida keringat menjadi bagian prosedur untuk diagnosis bayi dengan CF. Tes ini dianggap sebagai standar acuan hingga saat ini.
Pengujian klorida keringat dilakukan John Rogers, PhD, seorang profesor di Sekolah Teknik McCormick di Universitas Northwestern, AS. Dia telah mengembangkan stiker keringat. Stiker tersebut dapat berubah warna dan memiliki saluran, katup, dan reservoir kecil yang ketika menempel di permukaan kulit dapat menangkap dan menyimpan keringat. Ini membuatnya lebih mudah dikumpulkan dan dianalisis.
Dalam penelitian terbaru, Rogers dan timnya menunjukkan seberapa baik perangkat ini bekerja untuk mendiagnosis CF pada anak-anak.
Tes lain yang umum dilakukan dengan sampel keringat adalah pemantauan kadar alkohol. Ada hubungan kuat antara kadar alkohol dalam darah dan jumlah yang ditemukan dalam keringat.
Mulai tahun 2003, apa yang dikenal sebagai SCRAM CAM (Continuous Alcohol Monitoring) dibuat untuk membantu polisi dan pengadilan untuk memantau alkohol pada pengendara yang mabuk dan pelaku kekerasan dalam rumah tangga.
Baca juga:

Masih ada beberapa hal yang dapat diindikasikan dalam pemantauan keringat. Di dunia dengan perangkat pemantauan keringat yang lebih canggih, seseorang secara teoritis dapat:
1) Mengukur stres melalui produksi kortisol. Sebuah penelitian menunjukkan adanya kemungkinan mendeteksi kortisol melalui patch yang dapat dipakai. Namun, pekerjaan ini masih dalam tahap awal dan belum digunakan untuk penilaian klinis yang berarti.
2) Memberi tahu tahu para peminum sudah waktunya untuk pulang. Penelitian menunjukkan bahwa patch fleksibel (yang kemungkinan jauh lebih nyaman daripada SCRAM CAM) dapat mendeteksi etanol dalam aliran darah. Jadi, bayangkan mengenakan tambalan kecil yang mengirimkan pemberitahuan push ke ponsel jika kamu telah minum terlalu banyak saat happy hour.
3) Memberi tahu pelatih bahwa seorang atlet perlu istirahat. Bayangkan sebuah patch penyerap pada kulit yang mengumpulkan informasi tentang tingkat laktat, kemudian langsung mengirimkan hasil ke layar komputer pelatih di sideline, memberi tahu mereka bahwa sudah waktunya untuk pergantian pemain.
4) Menyelamatkan penderita diabetes dari begitu banyak tusukan jarum suntik. Studi awal lainnya menunjukkan bahwa teknologi non-invasif seperti perban yang dapat dipakai berpotensi mengukur glukosa melalui keringat. Baru-baru ini, peneliti Ohio State University menciptakan 'kalung pintar' yang dapat memantau kadar glukosa pemakainya. Hasilnya menunjukkan sensor akan bekerja untuk memantau bahan kimia penting lainnya dalam keringat.
Namun, sains dan teknologi untuk melakukan hal-hal ini belum ada. Ada juga bukti yang bertentangan untuk membuktikan apakah memantau keringat menjadi cara andalan untuk melacak hal-hal membuat kita penasaran.
Masalah lainnya adalah keringat mungkin menawarkan sekilas tentang apa yang bisa terjadi di dalam tubuh, tapi itu tidak selalu mencerminkan kenyataan dengan sempurna. Misalnya berbicara tentang atlet dan olahraga. Kadar laktat dalam darah menunjukkan seberapa keras otot bekerja. Tetapi tindakan berkeringat itu sendiri juga menghasilkan laktat.
Itu berarti seseorang yang berolahraga keras mungkin berkeringat lebih banyak dan menghasilkan kadar laktat yang lebih tinggi dalam keringatnya. Tetapi laktat ekstra itu mungkin tidak secara akurat menunjukkan kelelahan atau aktivitas otot.
Meskipun mendapatkan pengetahuan tentang susunan kimiawi keringatmu selama berolahraga akan berguna, datanya mungkin tidak terlalu membantu jika kamu memiliki tingkat produksi keringat yang tinggi. (aru)
Baca juga: