PEREMPUAN sering kali dicitrakan sebagai sosok yang menghabiskan waktu di rumah untuk merawat keluarga dan seisi rumah. Domestikasi peran perempuan ini muncul dari kultur masyarakat patriarkis yang menekankan keistimewaan lebih pada lelaki.
Zaman sekarang kultur itu didobrak. Perempuan tak hanya mengurusi urusan domestik. Lagipula urusan domestik bukan cuma kewajiban perempuan, tapi juga laki-laki.
Tak mengherankan bila sekarang perempuan yang juga seorang ibu bisa produktif dan bekerja walau hanya di rumah saja, loh. Hal ini dibuktikan oleh Sulistyaning Tyas yang bisa menghasilkan beragam tas menggunakan bahan bekas seadanya di rumah.
Tas bermotif dan berbahan unik ini adalah karya-karya T&Y Calico Craft. Seperti jenamanya, tas ini memiliki bahan dasar berupa kain blacu. Kain ini dulunya hanya digunakan untuk membungkus gula dan tepung. Namun, oleh tangan berbakat Tyas, kain ini disulap menjadi tas tenteng atau totebag unik.
Tak hanya bahannya yang anti-mainstream, tetapi juga motif pada tas tersebut. "Kan biasanya kalau motif itu di-print. Nah, kalau tas ini, enggak. Aku lukis sendiri dan nyocokin sendiri juga warna-warnanya," ujar perempuan yang akrab dipanggil Tyas itu pada Merahputih.com.
Baca juga:
Dukung Produk Lokal, Event 'Wanita Bisa' Hadirkan Pengrajin Baduy Asli

Seperti penjelasannya, seluruh gambar dan motif di tas blacu itu dilukis sendiri olehnya. Prosesnya dimulai dengan membuat sketsa gambar terlebih dahulu. Arkian ia mulai mencampurkan dan mencocokan warna sesuai motif kain renda di bagian atas tas.
Kemudian dia melukiskan sesuai pola sketsa. Bagian garis sketsa akan ditebalkan menggunakan spidol supaya warnanya tidak pucat. Setelah semuanya selesai, Tyas melapisinya dengan sebuah kain putih, lalu disetrika bersamaan agar warnanya lebih melekat dan tidak mudah luntur.
Perempuan berkacamata ini menjelaskan bahwa usaha T&Y awalnya bermula dari rasa iseng pada 2014. Kala itu ia merasa sudah mulai tua dan harus mencari kesibukan lain yang bisa membuatnya produktif di rumah. Saat itulah ia terpikir untuk mencoba melukis di atas tas kain blacu.
Awalnya hanya satu. Lama-lama semakin banyak karena ternyata beberapa orang menyukainya. Bahkan, Tyas kini bisa menyelesaikan sampai 5 tas blacu dalam sehari!
Hampir seluruh bagian tas ini memakai bahan bekas atau sisa prakarya. Misalnya pada aksesoris dan kain pita rendanya. Tyas hanya mengeluarkan modal untuk membeli kain blacu mentah sebelum dijahit menjadi tas-tas lucu.
“Itulah kenapa aku namainnya T&Y. Mungkin orang berpikir kalau ini singkatan dari namaku, Tyas. Tapi ternyata bukan,” jelas Tyas sembari tertawa ringan.
“T&Y itu singkatan dari ‘thank you’, benar-benar bentuk ucapanku pada Tuhan. Setiap kali bisa menyelesaikan satu tas, aku selalu berterima kasih pada Beliau,” tambah Tyas.
Baca juga:
Prada x Adidas Segera Rilis Koleksi dari Sampah Plastik Daur Ulang

Tyas biasanya menjual tas yang ia lukis sendiri ke pelanggan-pelanggan individu dengan harga puluhan ribu rupiah. Namun, ada pula perusahaan yang membeli karyanya untuk dijadikan suvenir.
Tyas mengaku ia belum mampu mengerjakan dan melukis ratusan tas sendirian. Jadi, ia hanya akan melukis sketsa saja dan gambarnya akan dicetak ke atas tas menggunakan mesin.
Bakat unik ini ternyata tidak Tyas simpan untuk diri sendiri saja, loh. Ia juga aktif mengajar anak-anak kurang mampu di sekitarnya. Dia berbagi teknik melukis di atas kain blacu serta cara membuat karya tangan dari bahan seadanya, seperti kotak tisu berbahan kain bekas tas belanja dan tali ijuk.
Ke depannya, Tyas berharap dia bisa mengadakan banyak kelas gratis untuk membantu orang-orang di sekitarnya. (mcl)
Baca juga: