Sains
Memakai Kacamata Tiga Kali Lebih Ampuh untuk Melindungi Diri dari COVID-19
BERSYUKURLAH kamu yang mengenakan kacamata. Sebab di masa pandemi ini, bingkai dengan kaca yang kamu kenakan sehari-hari ternyata tidak hanya membantu penglihatanmu saja, melainkan juga melindungi diri dari COVID-19.
Setelah pandemi melanda, masyarakat diwajibkan untuk selalu mengenakan masker. Sayangnya hal ini sangat merugikan manusia berkacamata karena kerap kali kacamata yang dipakai jadi berembun.
Baca juga:
Namun jangan merasa kesal lagi karena sebuah penelitian baru asal India menunjukkan bahwa kacamata ternyata sangat bermanfaat untuk meminimalisasi paparan virus.
Dalam penelitian tersebut, ilmuwan mendapatkan fakta bahwa penggunaan kacamata memperkecil kemungkinan tertular virus corona tiga kali lebih besar dibandingkan mereka yang tidak. Demikian seperti dilaporkan laman Baltimore Sun.
Studi yang dilakukan tahun lalu ini melibatkan 304 pasien berusia 10 sampai 80 tahun. Semua subjek mengalami gejala COVID-19 dan sekitar 60 orang di antaranya sudah memakai kacamata dalan kurun waktu yang lama.
Hasil menunjukkan bahwa risiko infeksi berkurang dua hingga tiga kali bagi mereka yang menggunakan kacamata selama kurang lebih delapan jam per hari.
Baca juga:
Riset sebelumnya memang sudah menunjukkan bahwa benda yang disangkutkan di kedua telinga ini memang membuat pemakainya memiliki perlindungan ekstra. Hal tersebut disebabkan karena orang jadi lebih jarang menyentuh matanya.
"Menyentuh dan menggosok mata dengan tangan yang terkontaminasi merupakan rute infeksi yang signifikan," jelas penulis penelitian dalam laporannya.
Observasi lain yang dilakukan oleh Amit Kumat Saxena juga mendukung hal tersebut. Mengutip laman The Sun, tes tersebut menunjukkan bahwa seseorang bisa menyentuh wajah sebanyak 23 kali dalam kurun waktu satu jam. Sementara mereka hanya memegang mata sebanyak tiga kali saja dalam waktu satu jam.
"Penularan terjadi dengan menyentuh wajah, hidung, mulut, dan mata. Menyentuh hidung dan mulit berkurang secara signifikan saat memakai masker. Namun masker tidak melindungi dan mencegah seseorang menyentuh mata," ujar Saxena. Untuk itu, penggunaan kacamata jelas akan lebih efektif menahan keinginan seseorang untuk memegang mata.
Sebenarnya infeksi virus melalui mata sangat jarang terjadi, tapi bukan berarti tidak mungkin. Tetesan yang menjadi pembawa virus dapat dengan mudah keluar dari mata ke hidung atau mulut seseorang. Jadi satu-satunya cara terbaik untuk menghindarinya adalah dengan tidak menyentuh mata.
Makanya tidak heran kalau selama ini kita melihat petugas medis yang merawat pasien selalu menggunakan kacamata pengaman. Bukan tanpa alasan, ternyata alat ini bisa jadi perlindungan tambahan untuk menjaga diri. (sam)
Baca juga: