PASANGAN yang sudah menikah dapat terpisah dari waktu ke waktu, baik secara fisik maupun emosional, yang berdampak buruk pada kualitas hubungan relasional. Memang, konseling dan terapi perkawinan adalah industri yang kuat dan berkembang pesat. Namun menurut penelitian, ada cara untuk meningkatkan perasaan cinta dan ikatan pernikahan yang jauh lebih mudah, lebih murah, dan bahkan mungkin lebih efektif.
Tidak ada orang yang memiliki pasangan yang sempurna. Namun ternyata, melihat foto mereka dapat meningkatkan penilaian tentang kedekatanmu berdua. Sandra J.E. Langeslag dan Kruti Surti (2022) mempelajari dampak dari “motivasi perhatian” pada pasangan, dan peningkatan perasaan cinta dan ikatan pernikahan.
Baca Juga:

Mereka menguji dampak penilaian kembali positif dari pasangan, serta mengatur emosi positif yang tidak terkoneksi dengan pasangan, pada peningkatan keterikatan dan gairah pada pasangan, kepuasan pernikahan, dan perhatian yang termotivasi pada pasangan.
Langeslag dan Surti menemukan bahwa melihat gambar pasangan meningkatkan keterikatan, gairah, dan kepuasan pernikahan dibandingkan dengan melihat gambar yang menyenangkan atau netral.
Mereka juga menemukan bahwa memikirkan aspek positif dari pasangan mereka dan meningkatkan emosi positif yang tidak terkait dengan pasangan tidak meningkatkan keterikatan, gairah, atau kepuasan pernikahan. Perhatian yang termotivasi paling tinggi saat melihat gambar pasangan, dibandingkan dengan melihat gambar yang menyenangkan atau netral.
Berdasarkan hal tersebut, Langeslag dan Surti menyimpulkan bahwa melihat foto pasangan adalah strategi mudah yang berpotensi digunakan untuk menstabilkan pernikahan di mana pasangan mengalami penurunan perasaan cinta dari waktu ke waktu.
Baca Juga:
Nilai sebuah foto

Langeslag dan Surti menyarankan penelitian mereka menunjukkan bahwa strategi sederhana hanya dengan melihat foto pasangan mereka dapat membuat pasangan merasa lebih cinta dengan pasangan mereka dan lebih puas dengan pernikahan mereka.
"Strategi ini rupanya tanpa disadari digunakan oleh sejumlah orang di seluruh dunia yang menyimpan foto keluarga di meja mereka atau pengguna media sosial yang menggunakan foto pasangannya sebagai Avatar," ujar pakar analis perilaku Wendy L Patrick, JD, PhD, yang menulis buku 'Red Flags'.
Dia menambahkan, meskipun sebenarnya melihat foto-foto secara langsunglah yang membuat perbedaan, peluang itu tetap ada.
"Seseorang yang menyimpan foto pasangannya sebagai bagian dari kontak di ponselnya akan melihat foto pasangannya beberapa kali sehari saat mereka menelepon," ujarnya dalam artikel Psychology Today.
Menurutnya, pasangan yang menyimpan foto keluarga di rumah juga menciptakan lingkungan yang tampaknya kondusif sebagai pengingat satu sama lain tentang aspek positif dari pernikahan mereka.
"Banyak pasangan ingin memiliki foto orang tercinta yang dapat mereka lihat tanpa menyadari manfaat lain yang dapat diperolehnya," ujar Patrick.
Tentunya, untuk menyelamatkan pernikahan yang sudah di ujung tanduk diperlukan banyak usaha lain. Dan, jika kamu dan pasangan sudah terseret jauh di jalan yang salah atau dalam pergolakan pertengkaran, melihat fotonya hanya akan mengipasi bara kebencian yang sudah muncul.
"Selain menggunakan isyarat visual sebagai pengingat cinta yang kamu miliki untuk pasangan, tidak ada salahnya juga merenungkan atribut positif yang dibawa pasangan ke dalam hubungan," dia menyarankan.
"Berkonsentrasi pada karakter dan perilaku konstruktif pasangan, alih-alih kesalahan dan kekurangan mereka, dapat meningkatkan suasana hati, yang pada gilirannya berpotensi meningkatkan kualitas pernikahan," demikian Wendy L Patrick. (aru)
Baca Juga: