Hari Down Syndrome Internasional

Melatih Komunikasi Anak Down Syndrome Harus Dilakukan Sejak Dini

Muchammad YaniMuchammad Yani - Rabu, 21 Maret 2018
Melatih Komunikasi Anak Down Syndrome Harus Dilakukan Sejak Dini
Salah satu anak down syndrome (Instagram/ashyarose13)

DOWN Syndrome (DS) merupakan suatu gangguan kelainan kromosom yang diketahui sejak tahun 1866 oleh Dr John Longdon. Pada umumnya, anak dengan down syndrome memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi, perilaku, dan kemampuan interaksi sosial. Untuk itu penanganan sejak dini sangat dibutuhkan bagi anak-anak DS.

Seperti yang telah disebutkan, anak dengan down syndrome biasanya memiliki keterbatasan dalam hal komunikasi, terutama berbahasa dan bicara. "Keterbatasan ini menyebabkan anak tersebut sulit untuk mengutarakan keinginan atau perasaannya dalam rangkaian kata-kata atau komunikasi verbal," terang Rena Masri, seorang psikolog kepada merahputih.com, Rabu (21/3).

Komunikasi yang digunakan oleh anak down syndrome biasanya merupakan komunikasi non verbal seperti bahasa isyarat ataupun ekspresi wajah. Tentu saja kemampuan komunikasi anak down syndrome berbeda satu dengan yang lainnya tergantung tingkat gangguan yang dialaminya.

Baca juga:

Mengembangkan Potensi Anak dengan Down Syndrome

5 orang dengan down syndrome berprestasi

Madelein Stuart, Model dengan down syndrome

Terapi sejak dini, khususnya terapi wicara sangat dibutuhkan bagi anak-anak dengan gangguan DS, agar komunikasi verbal dapat mulai dipelajari dan dilatih.

Terapi wicara untuk anak DS dilakukan oleh seorang terapis wicara baik di tempat terapis ataupun dilakukan di rumah anak. Bagaimana program terapi wicara yang dilakukan tentu bergantung pada tingkat kemampuan bahasa dan bicara anak.

Biasanya, terapis akan membuat suatu program terapi untuk masing-masing anak, dan dalam rentang waktu tertentu akan berdiskusi atau memberikan laporan perkembangan terapi yang dilakukan terhadap anak. "Itu dilakukan untuk melihat sejauh mana program keterapian tersebut berhasil diterapkan pada anak," ucap Rena.

Terapi dilakukan antara terapis dengan anak. Orang tua dengan persetujuan terapis dapat ikut masuk. Keikutsertaan orang tua dalam mengikuti terapi sangat disarankan agar orang tua mengetahui bagaimana teknis dan program terapi yg dilakukan oleh terapis, sehingga orang tua dapat mengulangnya si rumah.

Kemampuan komunikasi masing-masing individu berbeda tergantung dengan tingkat gangguan, kemampuan anak, dan juga konsistensi dalam melakukan terapi. "Terkadang jika anak sudah menunjukkan kemajuan, lalu terapi sempat terhenti misalnya seminggu atau lebih, bisa jadi kemajuan anak akan mengalami kemunduran lagi," ucap Rena.

Dalam terapi wicara, Rena mengungkapkan hal yang penting dilakukan adalah konsistensi. (Avia)

#Down Syndrome #Tips Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu
Bagikan