SAAT ini, hampir setengah dari populasi dunia berusia di bawah 30 tahun. Sayangnya, berdasar data yang dirilis Inter-Parliamentary Union, hanya 2,6 persen dari mereka yang duduk di parlemen di seluruh dunia.
Sejalan dengan fakta itu, data dari REIGN Dataset mengungkap usia rata-rata pemimpin dunia sekarang ialah 62 tahun. Dari semua parlemen di dunia, 37 persen sama sekali tidak memiliki satu pun anggota parlemen di bawah usia 30 tahun dan kurang dari 1 persen anggota parlemen muda ini ialah perempuan.
BACA JUGA:
Hal itulah yang membuat jutaan kaum muda saat ini hilang dari sektor publik. Padahal, dengan krisis iklim, konflik global, dan ketidaksetaraan generasi yang kian tajam, pendapat, perspektif, serta representasi kaum muda di saat sekarang sangat dibutuhkan.
Kaum muda berhak untuk dilibatkan dalam keputusan-keputusan politik yang berpengaruh kepada mereka. Namun, banyak sekali rintangan yang menghalangi mereka untuk berpartisipasi. Oleh karena itu, The Body Shop dan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB berkolaborasi untuk mengubah kondisi ini melalui kampanye global Be Seen Be Heard yang bertujuan melantangkan suara kaum muda di sektor publik.

The Body Shop bekerja sama dengan Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda meluncurkan kampanye global ‘Be Seen Be Heard’ , Rabu, 11 Mei 2022 waktu setempat di Kantor Pusat PBB di New York City. Dari kiri ke kanan: Samson Itodo, Gina Martin, Jayathma Wickramanayake, Chris Davis. (Foto: Joel Sheakoski, Joel S Photo)
“Posisi kami jelas. Masalah-masalah yang ada di dunia tidak bisa diselesaikan orang yang sama dan kerap membuat keputusan yang sama pula,” ujar CEO The Body Shop David Boynton dalam siaran pers yang diterima Merahputih.com, Kamis (12/5). Ia mengatakan, sejak didirikan Anita Roddick pada 1976, The Body Shop telah mengampanyekan berbagai isu keadilan sosial dan lingkungan. Hal itu berangkat dari kepercayaan bahwa bisnis-bisnis global punya tanggung jawab terhadap komunitas tempat mereka beroperasi.
“Selama sejarah kami melakukan berbagai kampanye, The Body Shop telah menghasilkan perubahan langsung dalam inisiatif legislatif terbaru maupun perubahan kebijakan di lebih dari 24 negara sejak 1990,” imbuhnya.
Boynton menjelaskan kampanye Be Seen Be Heard bermula dari keinginan untuk menciptakan dunia yang lebih adil bagi kaum muda. “Bersama dengan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB, kami ingin mengemban misi yang kami ucapkan tersebut,” tegasnya.

Utusan Sekretaris Jenderal PBB untuk Pemuda Jayathma Wickramanayake mengatakan kaum muda telah secara jelas melakukan berbagai macam kegiatan aktivisme di jalan-jalan, dalam sektor kemasyarakatan, dan di platform media sosial. “Itu makin membuktikan bahwa kaum muda sangat peduli terhadap perubahan yang transformatif untuk menciptakan masyarakat yang lebih setara, adil, dan berkelanjutan,” jelas Wickramanayake.
Kolaborasi antara The Body Shop dan Kantor Utusan Pemuda Sekretaris Jenderal PBB bermakna bahwa kaum muda dan para pemangku kepentingan lainnya akan dapat terlibat dalam kampanye ini melalui banyak cara. Kampanye tingkat lokal akan melibatkan kemitraan dengan organisasi-organisasi nonpemerintah dengan fokus atau di bawah kepemimpinan kaum muda dan/atau melalui petisi-petisi maupun kegiatan lainnya.
Kampanye ini diluncurkan secara global pada Mei 2022 dan akan terus berjalan hingga pertengahan 2025. Kampanye ini akan disuarakan di lebih dari 75 negara yang meliputi 6 benua.
Untuk kamu kaum muda yang ingin tahu lebih banyak mengenai kampanye ini, silakan kunjungi https://www.thebodyshop.co.id/about-us/activism.html.(dwi)