Megan Fox Akui Idap Body Dysmorphic Disorder, Apa Itu?

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 25 Mei 2023
Megan Fox Akui Idap Body Dysmorphic Disorder, Apa Itu?
Megan Fox mengaku insecure dengan tubuhnya sendiri. (Instagram@meganfox)

MEGAN Fox berbicara dalam wawancara terbaru bahwa ia mengidap body dysmorphic disorder (BDD) atau gangguan dismorfik tubuh. Selebritas berusia 37 tahun itu mengaku sering merasa tidak percaya diri saat bercermin.

"Saya mengidap body dysmorphia. Saya tidak pernah melihat diri saya seperti orang lain melihat saya. Tidak pernah ada titik dalam hidup saya mencintai tubuh saya," kata Fox dalam sebuah wawancara video untuk edisi Sports Illustrated Swimsuit 2023, dilansir The Washington Post.

Seperti dilansir Alodokter, BDD adalah gangguan mental yang ditandai dengan gejala berupa rasa cemas berlebihan terhadap kekurangan penampilan fisik diri sendiri. Kondisi ini sering membuat seseorang merasa malu dan resah karena menganggap dirinya "buruk" sehingga menghindari berbagai situasi sosial. Bahkan, mereka tak jarang akan melakukan operasi plastik.

Baca Juga:

Mengenal Histrionic Personality Disorder, Keinginan untuk Menjadi Pusat Perhatian

Megan Fox Akui Idap Body Dysmorphic Disorder, Apa Itu?
BDD bisa diobati. (Unsplash/Julia Taubitz)

Menurut para ahli, orang dengan gangguan ini dapat menjadi pribadi yang tertutup, kesulitan menjalin hubungan sosial, dan mengalami kesehatan mental. Banyak orang dengan BDD juga berjuang melawan kecemasan, depresi, dan bahkan keinginan untuk bunuh diri.

Psikolog klinis di Los Angeles Ramani Durvasula mengatakan bahwa, BDD bukanlah hal yang sama dengan gangguan makan. Gangguan yang secara khusus mengarah pada pola makan, olahraga, dan perilaku kompensasi lainnya.

"Cacat yang dirasakan ini biasanya sangat kecil dibandingkan dengan jumlah tekanan dan keasyikan yang ditimbulkannya," kata Durvasula kepada The Washington Post.

Para ahli mengatakan bahwa gangguan ini biasanya muncul pada masa remaja. Masa yang sangat sulit bagi anak muda karena semua perubahan terjadi pada fisik mereka. Di lain waktu, menurut psikolog di Cincinnati Ann Kearney-Cooke, gangguan ini dapat dipicu oleh pengalaman masa kecil yang negatif. Seperti pelecehan, pengabaian, atau intimidasi yang membuat orang tersebut terlalu sensitif terhadap kekurangan mereka.

"Ini benar-benar tidak akan membaik dengan sendirinya. Jika tidak diobati, bisa menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu," katanya.

Baca Juga:

Mengenal Hair-Pulling Disorder, Gangguan Psikologis saat Alami Stres

Megan Fox Akui Idap Body Dysmorphic Disorder, Apa Itu?
Mereka cenderung sulit menjalin hubungan sosial. (Unsplash/Eric Ward)

Tanda-tanda dismorfia setiap orang berbeda-beda. Tapi umumnya mereka kerap melihat kekurangan dari segi penampilan fisik. Hal ini kemudian mendorong orang untuk terlibat dalam perilaku obsesif. Seperti memeriksa diri sendiri di cermin untuk waktu yang lama, atau berswafoto di ponsel hanya untuk melihat kekurangan.

Para pakar menyebutkan bahwa mereka sering merasa malu dan berusaha menutupinya. Kemudian mencari kepastian dan membandingkan diri mereka dengan orang lain di media sosial.

Durvasula menyebutkan bahwa selain kerugian psikologis, gangguan ini juga bisa berdampak pada keuangan. Dalam banyak kasus, orang mencari perawatan medis kosmetik yang mahal dari dokter kulit, dokter gigi, dan ahli bedah. Perilaku kompulsif ini dapat meringankan tekanan untuk sementara waktu. Sayangnya kemudian muncul lagi, menciptakan kebutuhan untuk pemeriksaan dan perbaikan lebih lanjut.

Gangguan ini dapat diobati meskipun tidak dapat disembuhkan. Pilihan pengobatan berbeda untuk setiap pasien, tetap penyedia layanan kesehatan cenderung merekomendasikan kombinasi terapi perilaku kognitif dan obat-obatan.

"Kami mencoba mengajari orang-orang untuk mengidentifikasi apa yang mereka pikirkan dan bagaimana mereka dapat menantang distorsi dalam pemikiran mereka," tutup Kearney-Cooke. (and)

Baca Juga:

Apa Itu Dependent Personality Disorder? Berpengaruhkah pada Hubungan?

#Kesehatan Mental #Selebritas
Bagikan
Ditulis Oleh

Febrian Adi

part-time music enthusiast. full-time human.
Bagikan