Media Unik yang Dipakai Seniman Untuk Melukis. Apa Saja Itu?


Instagram Evgeny Ches
BERBAGAI cara bisa dilakukan untuk mengekspresikan karya seni. Kini, media yang digunakan pun tak hanya kertas. Para seniman jenius menyulap benda-benda yang dapat ditemukan sehari-hari sebagai media untuk melukis. Berikut kanvas unik yang digunakan oleh seniman:
1. Plastik Wrap
Plastik wrap banyak digunakan untuk membungkus makanan. Plastik ini kedap udara sehingga makanan tak mudah basi. Seorang seniman yang berasal dari Rusia, Evgeny Ches menyulap plastik wrap menjadi kanvas. Evgeny melilitkan plastik wrap di antara batang pohon. Selanjutnya, ia melukis di atas plastik wrap tersebut. Lukisan yang ia buat terlihat tiga dimensi karena ia menyesuaikan objek lukisannya dengan lokasi.
2. Debu di Mobil
Tak ada yang suka jika debu menempel di mobilnya. Beberapa orang justru langsung mencuci mobil ketika debu menempel di mobilnya. Tak demikian dengan Scott Wade. Ia justru mengkreasikan debu-debu yang menempel di mobilnya menjadi sebuah karya lukis yang indah. Tinggal di daerah berdebu membuat mobilnya selalu keluar rumah dalam keadaan kotor. Daripada merutuki keadaan, ia justru asik bermain dengan debu-debu tersebut. Sekali gambar, ia bisa menghabiskan waktu selama enam jam. Alat-alat yang digunakan pun hanya jari tangannya atau kuas.
3. Sepatu
Bosan dengan penampilan sepatu lamamu? Tak perlu buru-buru membeli sepatu baru. Kita bisa merombak sepatu kita dan mengkreasikannya. Di tangan Iwan Rockickz, kita bisa merubah sepatu lama jadi baru kembali. "Biasanya kalau cowo-cowo hanya minta diubah warna atau ditambah strip di sekitar sepatu. Sementara kalau cewe-cewe suka ada ornamen tambahan," terangnya saat diwawancarai di Jakarta Sneaker Day, Sabtu (3/3). Menurutnya, sejumlah desain yang diminta harus menggambarkan karakter atau sejarah hidup sang pemilik sepatu. "Misalnya, Augie Fantinus yang ga bisa lagi bermain basket karena sakit jantung. Kami gambarkan bola basket dengan siluet jantung," terangnya.
4. Statement Jacket
Seniman statement jacket, Harits Alfadri Dewanto mengungkapkan, awalnya ia membuat statement jacket lantaran keresahannya akan sejumlah fenomena yang terjadi saat ini. Sebagai seorang seniman, pria yang kerap disapa Tejet ini menuangkannya dalam bentuk lukisan. Dalam menuangkan ide-ide liarnya, ia lebih memilih media jaket daripada kanvas. "Jaket itu adalah outfit yang kita pakai setiap hari, sepele sih tetapi sekecil apapun gambar di jaket orang pasti akan notice," ucap Tejet. Sama seperti menggambar di sepatu, menggambar di atas jaket juga harus menyesuaikan identitas sang pemilik. "Biasanya pemilik jaket ingin mengumumkan jati diri atau menyuarakan isi pikirannya di jaket yang dia kenakan," bebernya.
Sahabat merahputih itulah beberapa media yang dijadikan kanvas oleh para seniman. Menarik bukan? (Avia)
Bagikan
Berita Terkait
Dari Bali hingga Korea, Art Jakarta 2025 Hadirkan Arus Baru Seni Kontemporer

Lelang Langsung 'Southeast Asian, Chinese, Modern & Contemporary Art' Dibuka 28 November 2024

Menikmati 14 Karya Imersif Digital dalam Pameran 'Indonesia Dalam Sketsa: Basoeki Abdullah'

Global Auction Hadirkan Lelang Bertajuk 'Asia Tenggara, Tiongkok, Seni Modern & Kontemporer'

Kolaborasi Unik, Berani Coba Coca Cola Rasa Oreo?

Lukisan Karya Basoeki Abdullah Diminati dalam Lelang 'Global Auction 2024'

Affandi hingga Heri Dono, Sejumlah Karya Seniman Asia Tenggara Bisa Ditemui di 'Global Auction 2024'

Headphone Unik ini Bisa Bersihkan Telinga dalam 35 Detik

Savoreat, Robot Printer Makanan 3D
