Mayoritas Mereka Para Pengangguran dari Luar Kota

Thomas KukuhThomas Kukuh - Rabu, 22 Mei 2019
Mayoritas Mereka Para Pengangguran dari Luar Kota
Aksi unjuk rasa 22 Mei yang berakhir ricuh di Jalan MH Thamrin. (MP/Rizki Fitriyanto)

MerahPutih.com - Polda Metro Jaya merilis para tersangka kericuhan aksi 22 Mei di beberapa lokasi di Jakarta. Sebanyak 257 orang ditetapkan sebagai tersangka. Menurut yang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, kebanyakan para tersangka adalah pengangguran dan berasal dari luar ibu kota.

“Pelaku mayoritas tidak bekerja dan dari luar Jakarta," kata Argo Yuwono saat memberikan keterangan pers di Jakarta, Rabu.

Para pelaku, menurut Argo, memang sengaja ingin berbuat kericuhan dengan menyerang sejumlah lokasi di Jakarta, seperti salah satunya asrama Brimob Petamburan.

"Di Petamburan ada batu, busur, dan sudah tertata di pinggir jalan. Jadi, massa datang sudah siap. Kita sedang cari siapa yang siapkan barang tersebut," ujarnya.

BACA JUGA: Massa Mulai Bubarkan Diri, Koordinator Aksi: Kami Mundur Tapi Jangan Ditembak Ya

Argo menambahkan, massa yang datang ke Petamburan memang sengaja mengincar asrama Brimob.

"Sedang kita cek. Tadi sudah dijelaskan bahwa massa yang datang langsung merusak ke asrama dan bukan bagian dari sasaran unjuk rasa," kata Argo.

Aksi 22 Mei Rusuh
Aksi unjuk rasa 22 Mei yang berakhir ricuh di Jalan MH Thamrin. (MP/Rizki Fitriyanto)

Berdasarkan pantauan MerahPutih.com, Rabu malam sekitar pukul 22.00, massa aksi yang berunjuk rasa depan Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat mulai membubarkan diri.

BACA JUGA: MH Thamrin Ricuh, Kota Tua Masih Aman dan Tetap Dikunjungi Wisatawan

BACA JUGA: MUI Minta Umat Tak Terlibat Konflik Fisik

Sebagian besar massa yang merupakan pendukung Prabowo-Sandi memutuskan meninggalkan lokasi, sementara sebagian lain masih bertahan.

Massa yang masih bertahan melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian dan TNI. Dua perwakilan massa menyatakan siap mundur, meski keadaan masih panas.

Perwakilan massa, Yusuf Arupalaka mengatakan, dia siap untuk mundur jika Polisi memfasilitasi. "Kami siap pak untuk mundur, asal jangan ditembaki gas air mata," kata Yusuf di Gedung Bawaslu, Jakarta Pusat, Rabu (22/5). (knu)

#Pemilu 2019 #Pilpres 2019
Bagikan
Ditulis Oleh

Thomas Kukuh

Bagikan