USAI KADET 1947, studio Telinga Mata Nusantara atau Temata, akan memproduksi film berjudul Mauli Bulung. Film ini merupakan salah satu naskah terbaik keluaran program masterclass pengembang skenario Film dan TV yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Oktober 2020 lalu.
Direktur Industri Kreatif Film, Televisi, dan Animasi Kemenparekraf Syaifulla Agam mengatakan, kolaborasi bersama Temata ini didasari track record rumah produksi tersebut.
“Kolaborasi ini kami harapkan dapat menjadi pendorong diproduksinya film dan konten yang mengangkat kearifan lokal Indonesia, lebih banya lagi,” tuturnya mengutip laman ANTARA.
Di sisi lain, Rahabi Mandra selaku Direktur Produksi Film dan Serial Temata Studios mengungkapkan, kolaborasi ini diawali pencarian Kemenparekraf untuk menemukan rumah produksi yang cocok menggarap naskah penulis derah.
Baca juga:

“Setelah proses diskusi dan penilaian oleh Kemenparekraf, akhirnya kami bisa memilih salah satu naskah terbaik hasil dari workshop. Kami sendiri juga punya inisiatif serupa dengan Kemenparekraf, namanya Temata Locals, yakni kegiatan edukasi dan produksi film yang melibatkan film maker daerah untuk mengangkat tema Indonesia,” tuturnya.
Alasan memilih Mauli Bulung adalah karena kisahnya menarik dan mengangkat domestik issue yang kental dengan adat-istiadat. Menurutnya, cerita keluarga biasanya terasa dekat dengan banyak kalangan, sehingga tepat menggarap film yang bisa menyerap audiens secara luas.
Mauli Bulung bercerita tentang sosok laki-laki muda bernama Kevin yang baru saja ditinggalkan nenek tercintanya wafat. Kepergian sang nenek dianggap menjadi kematian paling dinantikan dalam tradisi Batak atau disebut saur matua mauli bulung, yakni saat sosok tertua di keluarga meninggal duluan dari anak dan cucunya yang sudah menikah.
Baca juga:
Kapal KM Sinar Bangun Tenggelam, Berikut Sejarah dan Fakta Unik Danau Toba
Dalam tradisi Batak, kematian ini tidak boleh ditangisi, melainkan harus dirayakan dengan keluarga besar. Di balik peristiwa inilah akan terungkap beragam konflik antara Kevin dan keluarganya saat melepaskan kepergian nenek tercinta.
“Kami berharap Mauli Bulung bisa menjadi kearifan lokal masyarakat Sumatra Utara dan kebanggan masyarakat Indonesia secara keseluruhan,” kata Rahabi.
Salah satu aktor yang berperan adalah Teuku Rifnu Wikana yang pernah membintangi film Night Bus, sebuah film garapan Rahabi Mandra dan memenangkan enam penghargaan di ajang Festival Film Indonesia 2017. (and)
Baca juga:
Dijadikan Destinasi Unggulan oleh Presiden Jokowi, ini 4 Alasan Harus Melancong ke Danau Toba