Parenting

Maternal Jealousy, Polemik Kecemburuan antara Ibu dan Anak Perempuan

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Kamis, 23 Februari 2023
Maternal Jealousy, Polemik Kecemburuan antara Ibu dan Anak Perempuan
Rasa cemburu menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. (Pixabay/ThomasWolter)

HUBUNGAN sosial antar manusia memang selalu menjadi sesuatu yang kompleks dan dinamis. Meskipun memiliki hubungan darah, anehnya hubungan keluarga pun tidak bisa benar-benar terbukti lebih tulus jika dibandingkan dengan hubungan yang baru seumur jagung terjalin bersama orang lain.

Ada orang yang beruntung terlahir di tengah keluarga harmonis yang sangat ideal dan patut menjadi panutan. Ada juga orang yang kurang beruntung karena tidak memiliki hubungan yang hangat dengan keluarganya. Tentu saja banyak konflik dan skandal yang dapat terjadi di tengah keluarga karena disebabkan oleh berbagai hal contohnya: rasa cemburu.

Menurut laman Greatist, hubungan antara ibu dan anak perempuan seringkali digambarkan sebagai relasi kuat yang tak mungkin putus. Tapi sayangnya hubungan tersebut bisa menjadi malapetaka ketika timbul rasa cemburu di hati seorang ibu ketika melihat anak perempuannya yang masih belia, lajang, dan memiliki banyak kesempatan emas dalam hidup.

Baca juga:

Bahaya Shaken Baby Syndrome

Maternal Jealousy, Polemik Kecemburuan antara Ibu dan Anak Perempuan
Orangtua bisa mengidap gangguan maternal jealousy terhadap anaknya sendiri. (Pixabay/edsavi30)

Rasa cemburu antar ibu dan anak perempuan ini disebut dengan maternal jealousy. Tentu saja hal ini tidak akan terjadi begitu saja tanpa akar sebab dan akibat. Maternal jealousy bisa timbul karena inner child sang ibu yang terluka dan tak sempat disembuhkan sebelum menikah.

Maternal jealousy juga bisa terjadi karena rasa cemburu yang spontan timbul karena sang ibu melihat anak perempuannya memiliki hidup yang dianggap jauh lebih baik dan indah daripada dirinya.

Memecah keluarga

Keluarga tidak akan terasa harmonis tanpa kasih sayang yang tulus dan hubungan yang kompak antar anggotanya. Maternal jealousy jelas akan memecah belah sebuah keluarga karena pada akhirnya sang ibu akan berusaha menghancurkan hidup putrinya dengan cara-cara yang bisa dibilang gila dan tak masuk akal.

Hubungan ibu dan anak perempuan yang telah rusak akan menimbulkan rasa canggung di dalam hati anggota keluarga lainnya sehingga keretakan ini sangat sulit untuk direkatkan kembali seperti semula.

Baca juga:

Mengembangkan Motorik Anak Lewat Playdate

Maternal Jealousy, Polemik Kecemburuan antara Ibu dan Anak Perempuan
Gangguan maternal jealousy berpotensi membuat keutuhan sebuah keluarga retak. (Pixabay/Pixabay)

Nekat

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, maternal jealousy akan membuat seorang ibu mampu melakukan hal-hal gila untuk menghancurkan hidup putrinya sendiri. Contohnya seperti berusaha merebut kekasih anak perempuannya atau membunuh mimpi dan cita-cita sang putri dengan mengekang gerak-geriknya.

Inner child yang terluka

Jika ditelaah lebih lanjut, sebenarnya kasus maternal jealousy lebih sering disebabkan oleh inner childseorang ibu yang terluka. Bukan tak mungkin semasa kecil hidup sang ibu sangat menderita karena gerak-geriknya dibatasi.

Tak sempat mencapai mimpinya, terpaksa harus menikah dan berkeluarga karena tuntutan sosial sehingga sang ibu merasa hidupnya terpenjara. Lalu, ia merasa semakin tersiksa ketika melihat hidup anak perempuannya jauh lebih baik darinya.

Meski tak dapat dibenarkan, maternal jealousy tetap membutuhkan terapi agar pelaku tidak mengulang kesalahannya atau bahkan mencegah agar ibu yang inner childnya terluka ini tak sempat menyakiti putrinya sendiri. (Mar)

Baca juga:

5 Starter Pack New Mom untuk Main Hati Bersama si Kecil

#Parenting #Ilmu Parenting
Bagikan
Ditulis Oleh

Maria Theresia

Your limitation -- it's only your imagination.
Bagikan