Masyarakat Masih Tunda Vaksinasi Karena Pilih Merek

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 09 Desember 2021
Masyarakat Masih Tunda Vaksinasi Karena Pilih Merek
Kedatangan vaksin di Indonesia. (Foto: Sekretariat Presiden)

MerahPutih.com - Pemerintah melaporkan sudah 400 juta dosis lebih vaksin COVID-19 yang tiba di Tanah Air. Baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.

Teranyar, Indonesia sudah menerima kedatangan ke-150 vaksin Covovax sebanyak empat juta dosis di Bandara Soekarno-Hatta. Kemudian, juga telah datang vaksin Pfizer sebanyak 767.520 dosis yang merupakan kedatangan tahap ke-149.

Baca Juga:

Vaksinasi Dosis Kedua Sudah Menjangkau 100 Juta Lebih Warga Indonesia

Vaksin Pfizer tersebut tiba di Bandara Ahmad Yani Semarang dan akan langsung didistribusikan ke Dinas Kesehatan Jawa Tengah.

"Kami mendapatkan vaksin COVID-19 demi melindungi rakyat Indonesia dari ancaman virus ," ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate dalam keterangan resminya, Kamis (9/12).

Johnny memastikan, hingga saat ini 100 juta orang lebih yang mendapatkan vaksinasi dosis lengkap. Ketercukupan stok vaksin ini akan lebih optimal, jika ditunjang dengan percepatan program vaksinasi.

"Di situlah sangat dibutuhkan dukungan dan peran serta masyarakat untuk menyegerakan diri divaksinasi," katanya.

Dia mengungkapkan, berdasarkan pantauan di lapangan, terdapat fenomena masyarakat yang menunda vaksinasi karena pilih-pilih merek. Hal itu menyebabkan upaya percepatan vaksinasi menjadi terkendala.

Saat ini, ada sebelas jenis vaksin COVID-19 yang sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak pilih-pilih merek vaksin, karena semua merek vaksin yang disediakan pemerintah sama aman dan berkhasiatnya.

Banyaknya merek vaksin bukan diartikan bahwa masyarakat bisa memilih untuk disuntikkan dengan vaksin merek tertentu.

Vaksinasi. (Foto: Antara)
Vaksinasi. (Foto: Antara)

"Segerakan divaksinasi demi melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat," tegas Johnny.

Johnny menyampaikan, pemerintah mengevaluasi dan terus memantau perkembangan varian Omicron yang telah terdeteksi di 45 negara.

Sesuai anjuran WHO atau Badan Kesehatan Dunia, pemerintah juga akan segera melakukan genome sequencing, membatasi kegiatan masyarakat, dan menyegerakan pelaksanaan vaksin untuk masyarakat rentan.

"Untuk itu masyarakat tetap diminta patuhi protokol kesehatan, jangan lengah, dan batasi mobilitas," ujar pria yang juga Sekjen Partai Nasdem ini. (Knu)

Baca Juga:

BNPT Gencarkan Vaksinasi Lawan Radikalisme

#Vaksinasi
Bagikan
Bagikan