MerahPutih.Com - Masyarakat adat Baduy, suku Sunda yang hidup di kawasan Kanekes, Leuwi Damar Kab Lebak Banten dikenal sebagai masyarakat yang hidup mempertahankan kearifan leluhur.
Namun demikian, dengan derasnya arus wisatawan yang setiap hari berkunjung di era milenial ini, sedikit banyak mempengaruhi keaslian gaya hidup mereka.
Misalnya, banyak yang memiliki telepon genggam, memakai pakaian masyarakat kota dari kaos, jeans, sampai alas kaki. Ada kamar mandi dan toilet di rumah-rumah tertentu sebagaimana rumah orang kota yang menggunakan selang sebagai saluran penghantar air. Bahkan kepemilikan telepon genggam.
Akademisi Untirta Aliyth Prakarsa yang baru-baru ini berkunjung ke Baduy mengatakan, Puun yang merupakan kepala spiritual masyarakat Baduy, memerintahkan Garadah (Penggeledahan) ke seluruh pemukiman untuk menerapkan aturan dan tradisi.
"Handphone, sandal dibersihkan, selang-selang air yang masuk rumah dipotong, pakaian juga kembali ke pakaian adat. Sudah keren sekarang steril," kata Aliyth Prakarsa, Senin (25/9).
Garadah akan diberlakukan setiap dua bulan sekali untuk terus-menerus menjaga disiplin masyarakat adat.
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Sucitra De, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Banten dan sekitarnya.
Ikuti berita-berita menarik lainnya dari Banten dalam artikel: Wahidin Halim Prioritaskan Sektor Pariwisata Dalam Programnya