Masuk Kota Bogor, Ribuan Kendaraan Harus Putar Balik

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Minggu, 25 Juli 2021
Masuk Kota Bogor, Ribuan Kendaraan Harus Putar Balik
Pemberlakuan ganjil genap di Bogor. (Foto: Antara)

MerahPutih.com - Sebanyak 7.982 kendaraan menuju Kota Bogor diputar balik arah menyusul pelaksanaan sistem ganjil genap di kota hujan itu yang akan berakhir Minggu (25/7).

Kapolres Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro menuturkan, dari 7.982 kendaraan, 5.073 kendaraan roda dua dan 2.909 kendaraan roda empat. Jumlah itu berdasarkan pemantauan petugas gabungan di 17 pos check point ganjil genap.

Baca Juga:

Hubungi 0811-1173-165 Jika Butuh Pemulasaran Jenazah COVID-19 di Bogor

Mantan Wakapolres dan Kabagops Jakarta Pusat ini menilai, penerapan kebijakan sistem ganjil genap ini cukup efektif. Terutama dibandingkan dengan penyekatan pada beberapa pekan lalu berdasarkan evaluasi penerapan PPKM darurat yang berakhir pada 20 Juli 2021 lalu.

Kota Bogor dalam 2 pekan terakhir masuk dalam zona hitam mobilitas atau pergerakan mobilitas cukup ramai, meski di lapangan ada tren penurunan mobilitas warga dari hari biasanya sebelum PPKM level empat. Oleh sebab itu, Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor mengambil langkah kebijakan yang lebih terukur melalui ganjil genap, guna menekan lonjakan kasus COVID-19.

Sementara itu, dalam dua pekan terakhir atau selama PPKM Level 4, sudah 95 pasien COVID-19 warga Kota Bogor meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri (isoman).

Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengatakan, berdasarkan tingkat kematian akibat COVID-19 di Kota Bogor cukup tinggi. Tercatat, 95 warga yang meninggal saat isoman ini memang mereka yang tidak ditangani di rumah sakit.

Begitu pun data di dua pekan terakhir ini juga menunjukkan, tingkat kematian akibat COVID-19 juga cukup tinggi. Tetapi, pada umumnya kondisi pasien itu hanya bergejala ringan sehingga melakukan isolasi mandiri namun kemungkinan mereka mengalami penurunan drastis terutama pada saturasi oksigen.

Tercatat, jumlah pasien COVID-19 di Kota Bogor yang melakukan isolasi mandiri mencapai sekitar 3 ribu orang tak sebanding dengan ketersediaan petugas. Misalnya, di Kecamatan Bogor Barat saja, ada sekitar 1.300 warga yang sedang melakukan isoman.

Pemberlakuan ganjil genap di Bogor. (Foto: Antara)
Pemberlakuan ganjil genap di Bogor. (Foto: Antara)

"Ini yang kita hadapi. Tapi apa boleh buat, dalam situasi ini yang paling penting adalah bagaimana pemerintah hadir, pemerintah bisa me-manage segala daya upaya yang ada dan paling tidak bisa menenangkan rakyat," sambung Dedie.

Dedie juga mengatakan, satu persatu persoalan penanganan di Kota Bogor terpecahkan. Seiring dengan situasi dan perkembangan kasus yang mulai membaik.

"Seperti persoalan oksigen, obat-obatan, maupun perawatan untuk mereka pasien COVID-19 yang sedang isoman," ujarnya. (Knu)

Baca Juga:

Pengeluaran Warga Bogor Menurun Jadi Hanya Rp 1,1 Juta Per Bulan

#Ganjil Genap #PPKM Darurat #PPKM #Kota Bogor #COVID-19
Bagikan
Bagikan